|
Sinopsis Buku: "Kamu ridho kan?" tanyaku kala itu. Ia hanya tersenyum sambil mengangguk. Bukan hanya saya, tapi semua yang hadir saat itu juga heran dengan perubahan yang terjadi pada teman yang rumahnya hanya terpaut beberapa meter dari rumahku. Saya masih ingat, betapa nakalnya dia saat masih berseragam putih merah. Bersama kedua temannya, ia tergabung dalam sebuah geng yang dikenal suka membuat huru-hara. Mereka terkenal jail, terutama pada teman-teman wanita. Prestasi akademiknya pun pas-pasan. Meski begitu, ia selalu naik kelas. Melihat kelakuannya yang dulu, pantas saja jika semua terheran-heran dengan perubahan yang terjadi. Bagaimana mungkin ia bisa berubah seperti ini? "Setelah lulus SD, saya mondok di pesantren Gontor, "katanya bercerita. Suatu kali saya bertemu lagi dengannya saat pulang ke rumah ketika libur kuliah. Ia pamit, katanya sebentar lagi mau meninggalkan Indonesia. "Kemana?" tanyaku saat itu. "Aku mau kuliah di Madinah, Alhamdulillah aku mendapat beasiswa di sana." Sekali lagi aku di buat tak percaya. Ia yang dulunya nakal, berubah jadi santun dan alim, lalu kini hijrah ke Madinah untuk menuntut ilmu di sana. Itulah sepenggal kisah nyata yang disajikan dalam buku ini. Ada banyak kisah lain yang bisa Anda temukan dalam di sini. Tentang mimpi, harapan, syukur, hati, yang dirangkai melalui berbagai kisah nyata dan renungan yang mengunggah dan menginspirasi. Melalui buku ini kita akan sadar, betapa banyak peristiwa yang terjadi di sekitar kita yang sebenarnya mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga. Sayangnya kita sering mengabaikannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |