|
Sinopsis Buku: Sungguhkah menjadi gay itu takdir? Atau sekadar pilihan? *** Pertanyaan itu juga yang menghantui Ali Rahardian, pemuda tampan berusia dua puluh tiga tahun yang menjalani kehidupannya dalam remang malam dunia pecinta sesama jenis. Namun, batin Ali mendadak terguncang setelah mendengar bacaan al-Qur’an yang terlantun dari sebuah kamar di rumah salah satu kenalannya. Enam tahun berlalu dan Ali telah bekerja menjadi guru TPQ. Saat semuanya tampak akan berakhir dengan baik, pertemuannya kembali dengan cinta pertamanya, Indra, membangkitkan kembali kenangan masa silam yang ingin ia kubur dalam-dalam. Ditambah lagi, Indra yang walaupun telah berkeluarga dengan seorang anak ternyata masih menyimpan perasaan yang sama. Lantas, akankah Ali bertahan di kehidupannya yang sekarang atau kembali ke kehidupan kelamnya yang dulu? Akankah ia menerima tawaran untuk menikah yang datang dari seorang ustadz? Jika ia menerima, mungkinkah pernikahannya akan berhasil? Di bawah bimbingan ayat-ayat al-Qur’an, Ali berjuang untuk menjadi lurus kembali, tidak hanya dalam orientasi seksualnya, namun juga dalam hal keyakinannya akan Sang Khaliq. Tak hanya bercerita mengenai lika-liku kehidupan kaum gay, novel ini juga berkisah tentang arti pentingnya sebuah keluarga. Selamat membaca! “Semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi baik ataupun sebaliknya. Tanyakan saja pada nurani. Apa yang ingin dipilihnya. Jalan lurus atau berliku.” Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |