|
Sinopsis Buku: Kakap putih (Lates calcalifer) adalah salah satu ikan primadona di Indonesia dan dunia. Kebutuhan kakap putih cukup tinggi dilihat dari harga kakap putih yang cukup tinggi. Saat ini harga kakap putih di tingkat produsen (nelayan dan pembudidaya) antara Rp. 20.000-40.000/kg. Harga kakap putih di rumah makan dan restoran sea food di kota-kota besar antara Rp. 70.000-120.000/ekor untuk ikan ukuran > 1 kg/ekor. Sementara harga kakap putih di pasar internasional sekitar US$ 20 atau Rp. 180.000/kg. Permintaan kakap putih terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini karena didorong oleh permintaan yang terus meningkat pula. Pasar kakap putih cukup besar, mulai dari pasar tradisional, rumah makan, restoran, hotel, pasar swalayan, hingga ekspor. Jakarta setiap bulan membutuhkan sekitar 70 ton ikan kakap (kakap putih dan kakap merah), sedangkan Bali membutuhkan sekitar 30 ton per bulan. Di luar negeri, Singapura saja setiap tahun membutuhkan kakap hidup dan segar sekitar 60 ribu ton/tahun, sedangkan Hongkong membutuhkan sekitar 250 ribu ton/tahun. Ekspor kakap Indonesia ke Singapura baru mencapai 3.000 ton/tahun kakap segar dan 80 ton/tahun kakap hidup. Ironisnya, sebagian dari jumlah tersebut oleh pedagang Singapura di ekspor lagi ke Hongkong. Sebagai ikan budi daya, kakap putih memiliki beberapa keunggulan, yaitu : (a) dapat dipelihara di laut, air payau, dan air tawar; (b) dapat tumbuh mencapai ukuran besar; (c) potensi pasar cukup besar; dan (d) teknologi pembudidayaannya telah dikuasai. Dengan demikian, pembudidayaan kakap putih dapat dilakukan secara besar-besaran di Indonesia, baik di laut, tambak, maupun di air tawar. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |