|
Sinopsis Buku:
Siapa sangka, kehidupan Joko Widodo alias Jokowi ternyata tak semengkilap jabatannya sekarang. Ia tumbuh di tengah kerbersahajaan. Ayahnya berpindah-pindah profesi, pernah menjadi sopir hingga mencoba peruntungan sebagai tukang kayu. Boleh dibilang, serba serabutan. Bersama orangtuanya, ia tinggal di bantaran kali dan harus rela berpindah rumah kontrakan akibat digusur. Menariknya, segala keprihatinan hidup itu tidak membuatnya berpangku tangan menunggu belas kasihan orang. Justru, Jokowi ingin membuktikan bahwa wong cilik harus bisa mengubah nasibnya dengan kerja keras. Pelan namun pasti, setelah lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, ia memulai bisnis furniture. Dari menyewa rumah bedeng sebagai tempat kerja hingga memiliki bangunan sendiri dan menjangkau pasar ekspor. "Wah kalau cita-cita banyak. Nggak kehitung. Ya, hidup itu bermimpilah, tapi jangan tinggi-tinggi, kata orang jatuh sakit ha ha ha." Jokowi sama sekali tak pernah bermimpi menjadi pejabat. Ia hanya bermimpi bisa memberikan manfaat pada banyak orang. Mimpi itu bisa terwujud setelah dirinya menjadi pebisnis yang sukses. Terbukti, masyarakat bisa merasakan aksi pembaharuannya terhadap kota kelahirannya, Kota Solo. Berbagi pengalaman... ya bergitulah, Jokowi ingin menularkan optimisme supaya setiap orang bisa mewujudkan mimpi dan menaklukkan tantangan yang menghimpit mimpi itu dengan satu kunci yaitu, kerja keras. Siapa pun berhak merintis asa, dari nobody menjadi somebody. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |