“... rumah tangga kita ini ibarat rumah bambu. Mungkin ketika gempa dahsyat menerpa, rumah-rumah lain akan hancur. Tetapi di rumah bambu, gempa itu hanya menyebabkan sedikit guncangan.”
Ucapan sang suami itulah yang menguatkan tekad Bunda Iffet untuk meletakkan kesembuhan Bimbim dan Kaka sebagai prioritas hidupnya. Meski tengah dirundung duka dengan kejadian yang menimpa anak dan keponakannya itu, jantungnya pekat oleh keyakinan bahwa dia akan bisa membawa mereka kembali seperti dulu, sehat tanpa narkoba. Mungkin perlu waktu yang panjang, tetapi adakah yang lebih panjang daripada kasih sayang ibu kepada anak-anaknya?
Semua itu tentu tidak gampang, tidak pula jalan menujunya mulus bebas hambatan. Bunda Iffet pun memutuskan jadi manajer Slank. Dia ikut ke mana pun Slank pergi dan berusaha menguatkan hati ketika menyaksikan sendiri buah hatinya kesakitan akibat sakau. Apa pun dia usahakan demi kesembuhan anak-anaknya itu. Melalui kisah luar biasa perjuangan Bunda Iffet ini, kita akan disadarkan mengenai makna sesungguhnya dari cinta seorang ibu.
“Bunda Iffet adalah personel keenam Slank. Sedemikian beruntungnya mereka diberkahi seorang ibu yang sekaligus 'nyawa' dalam berkarya.”
-Armand Maulana, vokalis Band Gigi