|
Sinopsis Buku: Helen Creese, dikenal secara internasional atas kajiannya tentang sastra Jawa dan Bali dari masa permulaan, telah memecahkan dasar baru pada buku yang lama ditunggu dan kaya akan ilustrasi ini. Pembacaannya yang peka dan bernuansa atas puisi-puisi kakawin membuka sebuah dunia kehidupan yang intens di mana penggambaran yang terpolakan tentang percintaan di dalam istana memberikan pemahaman-pemahaman yang tak ternilai pada pengalaman-pengalaman para wanita dalam perkawinan dan seksualitas. Melalui kombinasi keahliannya mengenai gender, sastra, dan sejarah, Perempuan dalam Dunia Kakawin merepresentasikan sebuah landmark dalam kajian Asia Tenggara yang akan menjadi inspirasi dan sebuah model untuk para sarjana yang melakukan penelitian di berbagai bidang lain di wilayah ini. Barbara Watson Andaya, University of Hawaii Dalam kajian yang imajinatif dan berdasarkan pada argumentasi yang teliti, Helen Creese menerangkan tingkat-tingkat kehidupan penting wanita istana dalam zaman pra-Islam Jawa dan awal Bali modern. Melalui penyandingan antara kutipan-kutipan yang menggugah dari puisi epik kakawin yang diterjemahkan secara indah dan ilustrasi-ilustrasi patung, lukisan-lukisan, bahan cetakan, dan foto-foto, buku ini menjelaskan integrasi halus antara kepercayaan India dengan adat-tradisi lokal yang membentuk identitas gender dari wanita-wanita elite... Buku ini adalah manuskrip yang sensitif, berargumentasi jelas, dan menarik dibaca. Terbitan ini akan menjadi tambahan utama pada kajian wanita dan gender di Asia Tenggara dan saya pikir para sarjana tentang Asia Tengara akan belajar banyak tentang cara-cara bagaimana bentuk-bentuk budaya Asia Tenggara diadaptasi, ditolak, dan diintegrasikan ke dalam budaya Asia Tenggara. Barbara Nell Ramusack, University of Cincinnati Dalam area yang kurang diteliti di Asia Tenggara, sedikit area lebih jelas dan lebih menarik daripada kehidupan wanita. Sumber-sumber yang kurang memadai hanya akan dapat menyetujui bahwa mereka erotis; pelawat asing melihat mereka secara ekonomi aktif dan mandiri; teks-teks lokal memandang mereka tunduk dan pasrah. Helen Creese telah menyisir puisi-puisi Jawa dan Bali, dunia kakawin, dan memberikan kita sebuah deskripsi yang kaya yang tidak pernah ada sebelumnya, paling tidak terhadap wanita-wanita aristokratik yang membaca, mendengar, dan sesekali menulis kakawin. Buku ini merupakan lukisan hebat nan rinci mengenai kenikmatan dan kepedihan cinta dari orang-orang yang sedikit sekali diungkapkan dalam sejarah. Anthony Reid, Director, Asia Research Institute, Singapore Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |