|
Sinopsis Buku: Pada 1930-an di Shanghai, bagi para perempuan China tugas harus didahulukan daripada hasrat pribadi. Demikian pula bagi Feng. Terlahir sebagai anak perempuan kedua di keluarga kelas menengah China, Feng tumbuh menjadi pribadi yang sederhana. Di tengah ayah yang pengalah dan ibu yang ambisius, tugas Feng adalah merawat ayah ibunya ketika mereka beranjak tua, sementara kakaknya yang cantik diharapkan menikah dengan keluarga kaya agar dapat meningkatkan derajat keluarga. Hari-hari Feng dihabiskan dengan berjalan-jalan di taman bersama kakeknya, mempelajari nama-nama bunga, dan menjalin cinta masa kanak-kanak dengan seorang pemuda. Namun, hidupnya yang damai terusik ketika suatu peristiwa mengharuskannya menikah dengan seorang pengusaha kaya melalui perjodohan yang diatur orangtuanya. Kembali Feng dihadapkan pada kewajiban yang kelak memberinya trauma, yaitu melahirkan seorang putra yang diharapkan menjadi ahli waris keluarga. Kepahitan hidup membuat Feng menjadi kejam dan merencanakan pembalasan dendam yang mengerikan. Dendam itu terus menghantuinya meski dia telah memantapkan posisinya sebagai istri pertama keluarga besar Sang sebelum seluruh negeri diserbu gelombang revolusi. Dituturkan dengan lembut sekaligus memikat, All the Flowers in Shanghai mengungkap kisah getir perempuan China dengan latar sejarah kota Shanghai yang pernah dikenal sebagai Paris-nya Asia, tapi kemudian tak luput dari perubahan radikal politik di China dan terpaksa tunduk pada tuntutan zaman. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |