|
Sinopsis Buku: "Berkali-kali aku berdecak kagum atas keindahan terjemahan kisah abadi ini. Berkali-kali pula aku menahan napas dan air mata tatkala membacanya." —Khrisna Pabichara, penulis novel Sepatu Dahlan "Kitab agung yang diterjemah dan disunting dengan sangat indah ini sungguh mampu menembus hakikat cinta para sufi." —Damar Shashangka, penulis novel Sabda Palon Bila Layla taman melati di musim semi, Majnun padang rumput di musim gugur. Bila dari balik rambutnya Layla memikat dunia dengan sekali kerlingan, Majnun menjadi pengembara yang menari dalam kegilaan. Layla memegang secawan anggur, Majnun mabuk oleh aromanya, bahkan sebelum mencecap isinya. Layla menanam serumpun mawar, Majnun menyiraminya dengan air mata. Bila kau tahu hakikat seorang pencinta, kau pasti menyadari, cinta akan meleburkan jiwamu ke dalam jiwa kekasihmu. Layla dan Majnun adalah pengantin dari surga. Ketika terlahir ke dunia, mereka saling mencinta dan setia walau terus terpisah, walau Majnun kehilangan kemanusiaannya dan berkawan binatang rimba, walau Layla menjalani kawin paksa dengan lelaki yang tak pernah mampu menjamah keperawanannya. Hingga akhirnya, Tuhan menyatukan mereka kembali dalam dekap kematian. Dan seluruh penghuni surga, melalui tangan Nizami, mengabadikan cinta mereka dalam sebuah kisah paling mempesona yang pernah terlahir di dunia. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |