|
Sinopsis Buku: A Lady of Persuasion
Sejak awal keduanya sama-sama sadar, pertunangan itu tidak didasari oleh cinta. Sir Tobias Aldridge berusaha memikat sang Lady karena dasar balas dendam. Apa ada cara yang lebih baik untuk membalas Benedict 'Gray' Grayson, orang yang mencuri tunangannya, selan balas merayu adik laku-laki itu? Dan, tanpa alasan balas dendam pun, Toby merasa beruntung sekali jika memperistri Isabel Grayson yang memiliki kecantikan eksotis yang tidak biasa. Isabel sendiri adalah perempuan dengan ambisi jelas: Dia tidak akan menikahi orang biasa. Ambisinya adalah menikahi seorag pengusaha dan berpengaruh kuat dalam masyarakat--siapa dia bisa menggunakan senyumnya itu demi melawan ketidak adilan sosial yang terjadi disekitarnya. Tapi Gray menginginkan keduanya menikah karena cinta. Dia bersikeran memundurkan pernikahan Toby dan adiknya supaya keduanya saling mengenal dulu. Isabel maupun Toby tidak keberatan, Hanya saja, belakangan, keduanya tidak menyangka hubungan mereka berjalan ke arah lain. Melibatkan Gairah dan ciuman memabukan. Tanpa mereka sadari, baik Toby maupun Isabel mulai mempertaruhkan keinginan mereka masing-masing. Jika sekarang cinta adalah segalanya, apakah ini berarti salah satu dari mereka harus mengorbankan keinginannya dan menyerah kalah? Three Nights with a Scoundrel Bernapas adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi tidak saat sang lady menatapnya penuh gairah... Julian Bellamy menganggap Leo Chatswick, pendiri Klub Stud yang elite itu, seperti saudara laki-lakinya sendiri. Dan bukanlah sikap yang pantas jika dia sampai memikirkan adiknya, Lily Chatswick, lebih dari sekadar saudara. Jadi, dia menuntaskan sendiri perasaan cinta yang disimpannya diam-diam untuk Lily. Terlepas persoalan kakak-adik itu, sejak awal pun dia sadar memang tak layak untuk perempuan itu. Anak haram seorang bangsawan bukanlah padanan pantas untuk disandingkan dengan seorang lady. Sebenarnya Lily Chatswick sudah bisa menduga, setelah kematian tragis kakaknya, Leo, Julian mengambil alih peran sebagai kakaknya. Dan laki-laki itu bersumpah akan menikahkan Lily dengan laki-laki yang sekelas dengannya. Lily menurut saja, meskipun sebenarnya dia sudah punya bayangan siapa calon suami yang pantas untuknya: Julian. Dia mencintai laki-laki itu sejak dulu dan, bisa jadi, selamanya. Tapi Julian tak bisa mengerti hal itu dan Lily belum mau menyerah tentang perasaan cintanya. Sang lady pun menyodorkan sesuatu yang tak bisa ditolak laki-laki itu: dirinya.... The Goddess of The Hunt Di suatu malam, Lucy Waltham muncul di depan pintu kamar Jeremy dan menciumnya dengan penuh gairah. Penuh gairah-bukan cinta. Hati Lucy sendiri sejak dulu adalah milik Sir Tobias 'Toby' Ardridge. Tapi sayangnya, laki-laki itu selalu menganggapnya seperti anak kecil, bukan lady dewasa yang layak mendapatkan cintanya. Karena itu, berbekal buku panduan-dan 'bantuan' Jeremy-Lucy akan belajar cara membuat laki-laki jatuh cinta. Ditambah lagi, Jeremy Trescott, Earl of Kendall, tak sekali pun pernah setuju menjadi 'guru' Lucy. Tapi lady muda itu punya segala cara untuk membuat Jeremy masuk dalam permainannya. Dia memaksa, menuntut... menggoda. Dan tak satu pun dari mereka bisa menyangkal api gairah yang menyala-nyala di antara keduanya. Ciuman Jeremy, gelenyar di sekujur tubuh saat kulit mereka bersentuhan, dan aroma maskulin bercampur keringat itu... ya Tuhan! Semuanya terasa salah. Dan lebih buruknya lagi, Lucy kemudian menyadari dia telah melanggar aturan paling dasar dalam permainan ini: jatuh cinta pada 'guru'-nya sendiri. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |