CATEGORY

Riset dalam tiga dekade terakhir di Amerika dan Eropa telah mengabarkan bagaimana media berperan aktif dalam proses reproduksi dan proliferasi pornografi dan kekerasan. Bahaya utama adalah pada fakta bahwa media memotret hal tersebut sebagai hal yang wajar dan normal. Potret itu menambah akut bebal-sensitivitas pembacanya. Tubuh perempuan dieksploitasi secara masif dalam korporasi pornografi, sebagai objek yang direndahkan dan mendapat stigma buruk, meskipun secara ekonomi, payudara, dan vagina mendatangkan untung. Dalam politik, tubuh perempuan dijadikan ladang pembantaian moralitas, di mana politisi ingin terlihat suci, maka kriminalkan Inul, si penyanyi dangdut itu. Tubuh perempuan serupa medan perselisihan yang tidak kunjung usai. Disalahkan, direndahkan, diibliskan setelah beramai-ramai disetubuhi secara visual dan verbal. Semua lupa, bahwa kamera berkelamin. Kelamin itu adalah angkara patriarki yang rakus dan bengis. Yang tidak mengindahkan keadilan. Buku ini mewakili nestapa tubuh yang dilacurkan.

- Dewi Candraningrum, Feminis