|
Sinopsis Buku: Tidak banyak penulis cerita pendek Indonesia yang memiliki kesegaran dan kelincahan dalam bercerita. Di dalam buku ini, Asma Nadia mencoba menjembatani antara keterampilan bercerita yang ia kuasai dan tuntutan isi yang mutlak dibutuhkan dalam karya sastra. Beragam tema ia kendalikan dengan baik: dari hal yang rumit, sampai persoalan yang sangat sepele. Asma Nadia seolah-olah hendak membuktikan bahwa sesuatu yang "berat" bisa dikemas menjadi sangat sederhana. Tentu saja itu tidak gampang.Joni Ariadinata--cerpenis, redaktur Jurnal Cerpen IndonesiaMembaca cerpen-cerpen Asma Nadia, ternyata realisme belum mati. Bagi remaja, cerita-cerita keseharian dengan realitas di kelas sosial pinggiran, sangat penting untuk mengasah nurani. Maka bacalah dan hati kita akan terus terjaga untuk tetap mengasihi sesama.Gola Gong--novelis dan pengelola Pustakaloka Rumah Dunia Setting "dunia yang terpinggirkan" senantiasa menarik bagi para penulis cerpen, termasuk Asma Nadia. Tapi dia ternyata juga fasih ketika bercerita tentang kalangan yang sama sekali berbeda, yaitu kalangan "atas" yang terkesan identik dengan hedonisme. Gaya penulisannya pun variatif, dari pendekatan "dramatik emosional" yang cenderung serius, sampai ke cas-cis-cus gaya remaja yang segar. Di antara sepuluh cerpen dalam kumpulan ini, yang paling menarik bagi saya ialah Ibu Pergi Sebulan, yang ternyata justru terbebas dari gaya-gayaan tadi, tapi kuat dalam keunikan gagasannya.Jujur Prananto---penulis cerpen dan skenario Buat anak-anak muda yang baca buku ini, I'm telling you, you are reading the right book! Pokoknya baca sampai habis, you'll be inspired, and grateful, plus lebih berani untuk mikir dan tampil beda. Lebih maju!Dewi Hughes Spd.---presenter Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Haya Aliya Zaki Rara, seorang anak perempuan berusia 9 tahun ingin sekali memiliki rumah berjendela. Jendela? Ya, rumah Rara yang sekarang memang tak berjendela karena rumah tripleks mereka itu terletak di kolong jembatan jalan tol. Di sana rumah-rumah saling menempel, dinding yang satu menjadi dinding yang lain. Tak bosan-bosannya Rara bertanya pada Emak, �Kapan kita punya rumah yang ada jendelanya?� Rara tak peduli semua orang menertawakan keinginannya. Setiap hari ia menabung uang dari hasil mengamennya agar keinginannya bisa terwujud. Mungkinkah? Kamu simak aja kisah menyentuh ini dalam cerpen berjudul: Jendela Rara. Ada kisah Jhoni, cowok yang periang, mudah bergaul, murah hati dan kaya banget! Maklum, ibunya pelukis terkenal, ayahnya pengusaha sukses. Jhoni sangat dimanjakan materi, apalagi doi anak semata wayang. Hari-hari Jhoni penuh dengan hura-hura. Sampai malapetaka itu datang. Perusahaan orangtuanya bangkrut! Semua harta mereka disita. Lalu bagaimana Jhoni menjalani hari-harinya selanjutnya? Sobat muda, silahkan cari jawabannya dalam cerpen: Jhoni The Boss. Ada kisah Adit yang kelewat cinta sama Indah, kisah Bu Saiman yang dikejar-kejar tukang kredit, kisah Mia yang nekat melakukan aborsi karena hamil di luar nikah, kisah Ken yang gigih mencari sosok sang bunda, dan lain-lain. Kumpulan cerpen Cinta Tak Pernah Menari ini berisi 10 cerpen ciamik. Tema kisah yang Asma sodorkan beragam banget. Tidak hanya seputar remaja dan cinta monyet lho. Basi banget itu! Di buku ini, Asma banyak mengangkat cerita-cerita keseharian dengan realitas di kelas sosial pinggiran. Cerita seperti ini sangat penting bagi kita sebagai remaja agar nurani kita selalu terasah untuk mengasihi sesama (mengutip kalimat Gola Gong). Penulis yang pernah meraih Mizan Award untuk kategori Penulis Fiksi Remaja Terbaik tahun 2003 ini gape mengemas kisah-kisah berat menjadi ringan namun bermakna. Kesimpulannya, cerpen-cerpen Asma bikin kamu cerdas tapi nggak bikin keningmu berkerut tujuh hehehe... Sekedar info, Cinta Tak Pernah Menari mendapatkan penghargaan Anugerah Pena untuk 2 kategori yaitu Kumpulan Cerpen Remaja Terpuji dan Cover Buku Terpuji di tahun 2005. So, tunggu apalagi? Isinya keren. Cover-nya juga. Sebagai inspirasi yang mencerahkan sekaligus menghibur, buku ini layak kamu miliki. *** (Haya Aliya Zaki) ![]()
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |