Cari berdasarkan:



BAGAIMANA MEMPERTIMBANGKAN ARTIKEL OPINI UNTUK MEDIA MASSA
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


BAGAIMANA MEMPERTIMBANGKAN ARTIKEL OPINI UNTUK MEDIA MASSA 
oleh: Ashadi Siregar & I Made Suarjana
> Menulis & Jurnalisme

Penerbit :    Kanisius
Tgl Penerbitan :    1995-06-28
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    124
Ukuran :    148x210x0 mm
Sinopsis Buku:
Rubrik opini mendapat tempat terhormat dalam pers Indonesia. Rubrik ini dapat dipandang sebagai forum "seminar terbuka" yang menjadi ajang pertukaran gagasan yang berasal dari masyarakat. Namun pada kenyataannya rubrik ini kurang mendapat perhatian dari pimpinan media massa. Pengelolaan rubrik opini yang kurang profesional dan lebih banyak mengandalkan selera redaktur dapat menghambat atau mengabaikan sikap atau opini yang berkembang dalam masyarakat. Akibatnya pembaca tidak dapat menemukan tempat wacana secara murni. Karena peranannya yang penting dalam penerbitan pers, maka sangatlah perlu mengelola dan mempertimbangkan artikel opini secara lebih profesional. Bagaimanakah profesionalitas tersebut diwujudkan ? Buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh ternama dalam dunia jurnalistik ini akan membantu para redaktur opini dalam mempertimbangkan opini untuk media massa. Bagi para penulis rubrik opini, tips-tips yang ditawarkan buku ini akan membantu dalam menembus media massa




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Dr. Djuwari, M.Hum.
Rp 68.000
Rp 57.800

Buku ini ditulis untuk kebutuhan yang mendesak bagi para penulis yang ingin mengirimkan abstrak kepada panitia seminar atau ...  [selengkapnya]

oleh Imperial Jathee
Rp 32.000
Rp 27.200

Imajinasi adalah dasar yang digunakan dalam cerita rekaan atau fiksi. Untuk itu, menulis fiksi itu mudah lho, asal kamu mengerti mantra yang ...  [selengkapnya]

oleh Prof. Dr. Syahrin Harahap, M.A.
Rp 31.000
Rp 26.350
Studi historiografi menunjukkan, paling tidak ada lima hal penting yang mengendalikan ...  [selengkapnya]
oleh Agus Sudibyo
Rp 40.000
Rp 34.000

Di era media sosial sekarang, praktisi humas tidak bisa lagi menganggap konferensi pers atau acara yang dibuatnya pasti diliput media. Kini, ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement