|
Sinopsis Buku: Pada tahun 1950-an, Karl Rahner merupakan tokoh yang dikesampingkan dan tidak diperhitungkan. Ia mulai menjadi pusat perhatian ketika pada tahun 1960-an menjadi ahli teologi dalam Konsili Vatikan II. Hampir dalam semua pemberitaan, ia disebut-sebut sebagai orang yang berpengaruh dalam Konsili tersebut. Rahner adalah orang yang perlu diperhitungkan karena ia merupakan tokoh yang mampu mempertemukan berbagai pandangan yang bertentangan dengan cara khusus. Usaha-usaha Rahner untuk menyesuaikan tradisi dan modernitas, dogma dan pengalaman, kebebasan dan tekanan tidak selalu berhasil. Sebagian besar tulisan Rahner, khususnya sebelum tahun 1960-an, dapat dilihat sebagai usaha untuk membuka neo-skolastisisme. Artinya, ia tidak menerima pemikiran Katolik Roma sebagaimana adanya tetapi ia juga tidak begitu saja mengabaikannya. Salah satu cara untuk menggambarkan tulisan-tulisan Rahner adalah dengan melihat sebagai suatu usaha untuk membuka ketertutupan neo-skolastisisme. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |