|
Sinopsis Buku: Jengkol (Pithecolobium spp) adalah tumbuhan penghasil sumber karbohidrat yang saat ini pemanfaatannya semakin meluas. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan pengembangannya dan peningkatan teknologi pasca-panennya. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara budidaya, dan pemanfaatannya secara aman disertai resep masakannya, serta penanggulangan dampak negatifnya berdasarkan acuan kimia pangan maupun medis.;Sasaran: Umum Resensi Buku:
oleh: jesse tobing JENGKOL, Budidaya Dan Pemanfaatannya Oleh : Setijo Pitojo, Ir Penerbit : Kanisius Tgl Penerbitan : 1992-10-16 Bahasa : Indonesia Halaman : 72 Ukuran : 148x210x0 mm Jengkol adalah tumbuhan penghasil sumber karbohidrat yang saat ini pemanfaatannya semakin meluas. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan pengembangannya dan peningkatan teknologi pasca-panennya. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara budidaya, dan pemanfaatannya secara aman disertai resep masakannya, serta penanggulangan dampak negatifnya berdasarkan acuan kimia pangan maupun medis. Tanaman ini berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 26 m, dan cabang-cabangnya sering menyebar. Daunnya bersirip ganda dua,tunas dan daunnya berwarna antara ungu-coklat-lembayung yang dalam pertumbuhan berangsur-angsur berubah menjadi hijau. Bunganya membentuk malai, terdapat pada ketiak-ketiak daun yang sudah rontok. Buah muda berupa polong berbentuk gepeng, berbelit tidak beraturan, warna kulit polongnya lembayung tua. Berguna untuk pengganti sumba, sebagai lalapan. Sedangkan cabang ranting dimanfaatkan sebagai kayu besar. Arang kayunya digunakan sebagai bahan bakar. Menanam jengkol dapat dengan cara vegetatif dan generatif. Cara yang paling banyak digunakan adalah generatif karena mudah murah dan menguntungkan, tetapi caranya memilik kelemahan, yaitu terjadi perubahan sifat tanaman,sehingga tidak sama dengan induknya. Cara vegetatif dapat ditempuh dengan cara cangkok, okulasi, sambungan, dan pemanfaatan tunas alami. Faktor yang diperlukan dalam pengangkutan bibit yaitu keadaan bibit, alat transport, tenaga lapangan, waktu pengangkutan, dan jarak/kondisi jalan. Tanah untuk menanam jengkol sedikitnya harus mempunyai 13 unsur hara yang penting. Penanaman paling tepat dilakukan saat musum hujan karena kebutuhan air terpenuhi. Hama harus dihindari karena menghambat pertumbuhan tanaman. Cantohnya penggerek buah, belalang daun, dan semut rangrang. Penyakit tanaman contohnya cendawan, dan blendok. Hasil jengkol dapat menjadi emping, semur jengkol, mangut jengkol, sambal goring jengkol, rendang jengkol,dll. Buku ini bagus untuk orang yang ingin bududaya jengkol.. Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |