|
Sinopsis Buku: Bumi dan bangsa Cina mempunyai kebanggaan tersendiri. Temboknya kekar dan serba misteri. Historisnya faktual dan serba data. Bentaranya patriot sejati lagi tangguh.
Salah seorang patriot Cina itu ialah pemuda Yun si miskin yang murah hati. Ia karena imannya dan kesetiaannya menukil kesaksian hidupnya sebagai fakta sejarah kekristenan dan pembaruan di Cina maupun di belahan Asia lainnya, Eropa, dan Amerika.Bayangkan, pemerintah dan tentara komunis Cina terus mati-matian membasmi kekristenan di seluruh Cina. Mereka berulang kali dan dengan cara tiba-tiba mengobrak-abrik dan menyiksa umat Kristen itu.Pemuda Yun adalah saksi mata dan terlibat langsung serta menjadi korban kekejaman komunis. Ia dipenjarakan, disiksa, dihina, diejek bahkan oleh sesamanya yang dianggap sama-sama sebentar lagi akan tiada.Keterlaluan!Namun, Yun mendoakan orang-orang yang menyiksa dan menghina dia. Dan dalam satu kesempatan ia bertatap muka dan mendoakan Huang, seorang narapidana mati yang akan dieksekusi.Apakah terpidana mati itu bertekuk lutut dan menyerah pada pengampunan dan pengasihan Tuhan? Itu adalah salah satu kesaksian riil yang dituturkan dalam buku ini. Sungguh menyedihkan sekaligus menyeramkan. Itu dialami dan disaksikan oleh terpidana mati Huang sendiri.Jadi, membaca buku ini sama dengan merasakan dan mengerti jelas apa itu kemiskinan, penghinaan, penyiksaan dan kekejaman tentara komunis.Tapi dan yang terpenting dalam riwayat hidup Yun ini, ialah bentangan benang merah yang terus bergetar seturut petikan Roh Kudus dan Kasih Kristus.Inilah yang akan Anda nikmati saat membaca buku ini. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |