|
Sinopsis Buku: Dongeng ini berasal dari daerah Buleleng di Bali Utara, menceritakan tentang perilaku seorang laki-laki, Pudak, yang gemar menyabung ayam hingga melupakan keluarganya. Suatu hari, ia berpamitan untuk pergi jauh dan berpesan pada istrinya yang sedang hamil tua, kalau anak yang dilahirkan laki-laki, hendaknya dipelihara dengan baik. Tetapi, kalau anak yang dilahirkan perempuan, sang istri dimintanya memberikannya kepada ayam-ayam peliharaannya. Mendengar pesan itu, sang istri jadi sedih. Terlebih lagi setelah ia melahirkan anak perempuan. Jadilah, anak itu dirawat oleh neneknya dan diberi nama Ni Terong Kuning. Ketika Pudak pulang setelah bertahun-tahun merantau, ia menanyakan anaknya. Terpaksa istrinya mengaku bahwa anak yang dilahirkannya perempuan. I Pudak menjadi marah dan berjanji hendak membunuh anaknya. Ni Terong Kuning yang berhati bersih bersedia mati. Namun, saat I Pudak hendak membunuh Ni Terong Kuning, Dewata menolongnya. Tanpa disadari I Pudak, Dewata menukar tubuh Ni Terong Kuning dengan batang pohon pisang. Saat potongan batang pohon pisang itu diberikan pada ayam-ayamnya, tak lama kemudian ayam-ayam aduan milik I Pudak mati semua. Sejak itu, I Pudak seperti disadarkan, dan menyesali perbuatannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |