Cari berdasarkan:



Hidup Tanpa Ijazah
 








Hidup Tanpa Ijazah 
oleh: Ajip Rosidi
> Referensi » Lainnya

List Price :   Rp 90.000
Your Price :    Rp 76.500 (15% OFF)
 
Penerbit :    Pustaka Jaya (Kiblat)
ISBN-13 :    9789794193457
Tgl Penerbitan :    2007-10-25
 
Halaman :    0
Ukuran :    140x210x0 mm
Berat :    1276 gram
Sinopsis Buku:
Ajip Rosidi lahir di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, pada 31 Januari 1938. Menempuh pendidikan hanya sampai setingkat SMA yaitu di Taman Madya, Taman Siswa Jakarta.

Itu pun tidak tamat. Pada 1956 dia ke luar dari sekolah seminggu sebelum ujian akhir dimulai. Saat Ajip mau menempuh ujian nasional, ramai terjadi kebocoran soal-soal ujian, orang tak segan mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli soal ujian, guru-guru pun bisa disogok. Di koran-koran timbul polemik manfaat ujian. Dengan mempertanyakan keabsahan ujian untuk menilai prestasi murid yang sebenarnya, Ajip muda (16 tahun) berkesimpulan:

Orang tidak segan melakukan perbuatan hina, membeli soal ujian atau menyogok guru, demi lulus ujian. Untuk apa lulus ujian? Untuk dapat ijazah. Untuk apa ijazah? Untuk melamar kerja. Untuk apa kerja? Untuk dapat hidup. Kalau begitu, hidup berarti bergantung kepada secarik kertas bernama ijazah ! Ajip terkejut sendiri dengan kesimpulannya. Ia saat itu telah empat tahun berkarya (Ajip mulai mengirimkan tulisan2 cerita dan puisi dan dimuat di koran2 dan majalah2 sejak tahun 1952 saat umurnya masih 14 tahun) dan telah merasa bisa hidup cukup mandiri dengan honorariumnya. Ajip bertanya, "Apakah seorang pengarang membutuhkan ijazah untuk bisa hidup?" Tidak, jawabnya.

Ajip memutuskan bahwa hidupnya tidak akan digantungkan kepada selembar ijazah. Prestasinya tidak akan bergantung kepada selembar ijazah. Menurutnya tak ada sekolah atau universitas yang dapat menuntunnya menjadi seorang pengarang yang baik, apalagi ia punya pengalaman bahwa guru2 bahasa Indonesianya semasa di SMP dan SMA harus lebih banyak membaca daripada dirinya.

"Aku akan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuanku dalam bidang sastra dan penulisan dengan banyak membaca. Dan membaca tidak usah di sekolah. Tidak usah juga bersekolah tinggi karena aku sudah mengenal huruf-huruf. Buku-buku dapat dibeli, atau dipinjam dari perpustakaan. Dalam membaca aku dapat melampaui kebanyakan orang yang punya ijazah lebar. Dengan kian luasnya bacaanku, maka tulisanku akan lebih berbobot. Kalau tulisanku berbobot, niscaya orang-orang akan menghargaiku sebagai pengarang. Akhirnya yang penting dalam hidup adalah prestasi yang diakui oleh masyarakat. Berapa banyak orang yang mempunyai ijazah tinggi dan menduduki jabatan penting dalam masyarakat tetapi tidak pernah memperlihatkan prestasi pribadi ? Mereka akan lenyap dari ingatan masyarakat kalau mereka sudah pensiun atau setelah meninggal. Aku ingin tetap dikenang orang walaupun aku sudah meninggalkan dunia yang fana ini. Dan hal itu hanya dapat dicapai dengan berkerja keras, dengan mencipta karya yang bagus. Orang akan tetap mengingat namaku kalau karya-karya yang kutulis bermutu," tutur Ajip Rosidi.

Dan, keluarlah Ajip dari sekolah alias drop out. Dia menulis surat kepada gurunya di atas kartu pos, "saya tidak jadi ikut ujian nasional karena saya akan membuktikan bahwa saya dapat hidup tanpa ijazah" Luar biasa keputusan anak remaja ini, keputusan sendiri, tanpa memberi tahu orang tuanya di Jatiwangi. Pendidikan formalnya berakhir 52 tahun yang lalu. Tetapi, ia tidak pernah berhenti belajar. Pendidikan dan belajar tak harus di satu tempat. Pendidikan harus di sekolah, belajar bisa di mana saja.




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Thomas R. Hoerr
Rp 52.000
Rp 44.200
Buku ini ingin menunjukkan bukti bahwa teori multiple intelligences (Kecerdasan Majemuk) temuan Profesor Howard Gardner telah membuat New City School ...  [selengkapnya]
oleh Dhini Felicia
Rp 39.500
Rp 33.575
Nama adalah doa, setidaknya itulah pemahaman umum dan harapan semua orangtua ketika memberikan nama kepada anak-anaknya. Dimana nama yang diberikan ...  [selengkapnya]
oleh A. Fuadi
Rp 79.000
Rp 67.150

Ingin belajar ke luar negeri tanpa biaya? Kalau Anda adalah karyawan yang ingin kuliah lagi, pelajar yang sedang mencari sekolah, atau orang ...  [selengkapnya]

oleh Febrina Ayu
Rp 97.000
Rp 82.450
Di buku ini, kamu akan tahu banyak hal, dari A sampai Z, tentang wanita.

A | A Woman
Seorang wanita itu ibarat sebuah kaca, ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement