|
Sinopsis Buku: Kematian Peter dengan seluruh kengeriannya bisa dijelaskan-senapan meletus dan sebutir peluru masuk ke dalam tengkorak seorang bocah, lalu mati-tapi bagian yang tak kupahami, kenapa dia harus mati dan kenapa aku-kakaknya-yang membunuhnya? Benarkah semua ni rencana Tuhan? Tak seorang pun bicara padaku tentang kematian Peter. Tak seorang pun memberitahu bagaimana cara menolong adik laki-lakiku dalam perjalanannya ke negeri orang mati. Tak seorang pun menunjukkan cara untuk mendoakan dan merelakan kepergiannya. Tak seorang pun menawariku bantuan untuk mengurai benang-benang kenangan, rasa bersalah, dan duka yang membuat dua identitas kami menjadi satu. Sejak saat itu, Peter dan aku tidak terpisahkan dalam pikiranku. Dia menjadi bagian dari diriku dan hidup dalam jiwaku jauh lebih mendalam daripada benang dan kain yang sama, mendasar dan misterius seperti tempat bertemunya kedua pembuluh jantung. Di sana, di padang patung-patung David Smith, aku melihat apa yang bisa kulakukan. Salib martir yang kuseret selam enam tahun sejak kematian Peter sekarang berubah menjadi emas dan bersinar, bermetamorfosa di hadapanku menjadi seratus bentuk yang ekspresif. Dan setiap bentuk berkata, ?Marilah kita hidup. Marilah kita bertahan. Marilah kita berbahagia karena kita telah bertahan hidup.? Inilah Anugerahku Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |