|
Sinopsis Buku: Manakala kita merasa tidak nyaman dalam mengikuti perayaan liturgi, yang cenderung kita jadikan kambing hitam biasanya adalah khotbah romonya tidak menarik, koornya tidak bagus, lagu-lagunya monoton, tata liturginya membosankan, dan lain sebagainya. Uniknya, jarang yang menyalahkan diri sendiri, yang datang mepet waktunya sehingga tergesa-gesa, atau tidak mempersiapkan hati sehingga tidak mengarah ke perayaan liturgi (apa yang dipikirkan jauh dari gereja). Buku ini ajakan bagi kita, para imam, biarawan-biarawati, para petugas liturgi, tim liturgi, dan seluruh umat beriman untuk menghayati perayaan liturgi dengan hidup, menyentuh, dan sukacita. Bahasa yang digunakan di dalamnya sederhana, mudah dimengerti, dan ditaburi pengalaman dan contoh konkret. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |