|
Sinopsis Buku: Doa adalah senjata seorang muslim. Allah SWT akan selalu memberi ujian kepada manusia untuk membuktikan keimanannya. Tidak semua orang lulus melewati ujian ini. Jarang sekali kita menyadari bahwa takdir Allah yang menimpa kita adalah yang terbaik, dan ada hikmah dibalik semua kejadian itu. Barang siapa yang tahan akan ujian tersebut, nantinya akan mendapatkan apa yang diharapkan. Insya Allah Resensi Buku:
Dibalik Kedahsyatan Doa oleh: Febrianto Ramdhani Judul Buku : Kedahsyatan Doa Penulis : Abdullah Gymnastiar Penerbit : Khas MQ Cetakan : Kelima, 2005 Tebal : xii + 72 halaman ; 11.5 x 17,5 cm ISBN : 979-3503-07-6 Doa merupakan kebutuhan ruhaniya yan senantiasa diperlukan manusia dalam hidupnya. Anjuran untuk berdoa sanat banyak kita jumpai, baik dalam al-Quran maupun al-Hadist. Dalam al-Quran surat al-Mu�min ayat 60 Allah Swt berfirman, �Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu�. Doa memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Bahkan, doa merupakan senjatanya oran beriman. Oleh karena itu, sungguh saying jika kita tidak memaksimalkan doa-doa. Buku ini membahas tentang hakikat doa,yang selayaknya kita mohonkan kepada zat yang maha Mengabulkan doa. Topik pembahasan buku ini meliputi : - Hakikat doa. - Nilai hakiki doa. - Kedahsyatan doa. - Adab berdoa. - Waktu dan tempat-tempat ijabah. - Muhasabah. Dalam mencari nafkah, jauhkan sikap licik, serakah, dan mengambil hak orang lain. Jika bukan tetesan keringat kita,jangan diambil. Kalau ada hak orang lain, segeralah keluarkan walau harta kita menjadi pas-pasan, tidak apa-apa, toh kita tidak akan menjadi bangkrut. Bersihkan hati ini dari perbuatan yang merugikan orang lain sebersih-bersihnya. Apabila hal itu sudah tercapai maka inilah �Fiid dunyaa hasanah�. Jadi, jangan pernah terpikir untuk berbuat licik sedikitpun. Ketika senang kita bersyukur, ketika susah lalu menjadikannya kebaikan dengan kesabaran dan mengoptimalkan dengan ikhtiar. Ketika dipuji akan menambah rasa malu kita kepada Allah yang telah sempurna merahasiakan aib dari diri ini, dan ketika dihina, merasa lapang dada karena terkadang penghinaan yang kita terimalebih sederhana daripada kejelekan diri kita sebenarnya. Waspadalah dengan makanan yang kita makan, sebab siapa tahu doa yang kita panjatkan selama ini tidak terkabul, dikarenakan makanan haram yang kita makan. Na�udzubillah. Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |