|
Sinopsis Buku: "Mendamaikan sastra dengan angan-angan sosiologis, itulah yang hendak diamalkan Sides Sudyarto DS dalam pelbagai cerpennya dalam buku ini. Dengan bahasa yang terang-benderang, seringkali dengan campur tangan berlebihan si narator, pembaca akan meniti peristiwa untuk mengunduh semacam falsafah yang, meski mendasari seluruh bangunan cerita, tetap mengejutkan di bagian penutup. Lukisan-lukisan Sides berayun-ayun antara karikatur yang masam-pedas dan simbolisme yang dingin-rawan. Nirwan Dewanto, sastrawan"Dominasi utama dalam kumpulan cerpen ini adalah masalah pertemuan dan perpisahan. Sesuai dengan hukum alam, masing-masing pertemuan dan perpisahan dapat terjadi, baik melalui kebetulan maupun melalui sebab-sebab lain. Keistimewaan cerpen ini terletak pada penutup, yaitu mengundang pembaca untuk berpikir dan menyimpulkan sendiri masalah apa yang akan terjadi selanjutnya." Budi Darma , novelis"Empatinya sangat dalam pada orang-orang bernasib malang di strata masyarakat bawah. Sebagai pengamat sosial-politik yang jeli, dia menggarap tema kemiskinan, ketidakadilan, perpecahan ideologi dan pemberontakan. Jangan harapkan gincu, hiburan atau lagu merdu dari Sides. Dia getir dan keras. Sides adalah anak zaman tersebut." Taufiq Ismail, penyair Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |