|
Sinopsis Buku: Buku pertama hasil penelitian karya Sastra Jepang
Oleh KAZUKO BUDIMAN Doktor lulusan Program Kajian Wilayah Jepang UI Buku ini adalah telaah yang cermat, teliti, dan cerdas tentang novel Chimmoku yang mengungkapkan ciri dan cara khas penulisnya, Endo Shusaku, dalam usahanya memahami diamnya Tuhan dalam menanggapi semua pertanyaan manusia. (Sapardi Djoko Damono) Sastra Jepang telah mendapat tempat di hati pembacanya di luar Jepang, tak terkecuali di Indonesia dengan maraknya penerbitan karya-karya terjemahan. Di tengah meningkatnya minat terhadap karya sastra Jepang, penerbitan hasil penelitian sastra dapat dikatakan masih sangat langka. Oleh karena itu, buku yang diterbitkan oleh ILUNI KWJ (Ikatan Lulusan UI Program Kajian Wilayah Jepang) ini dapat menjadi oase di tengah keringnya informasi tentang sastra Jepang, dengan membuka wawasan pembaca akan pemikiran orang Jepang, serta dapat dimanfaatkan pula sebagai referensi bagi para pemelajar kejepangan. Buku ini adalah hasil pembacaan atas novel Chimmoku karya Endo Shusaku yang dapat dikategorikan sebagai novel agama. Dasar pembacaan bermula dari beberapa pikiran kritis tentang hubungan sastra dan agama, khususnya agama Katolik. Endo termasuk pengarang beraliran Dai San no Shinjin (Wajah Baru Ketiga) dalam genre sastra Jepang. Ibunya yang pemeluk Katolik taat mempengaruhi pembentukan jiwa keagamaan Endo, yang kemudian dibaptis saat duduk di bangku SD. Namun, dalam kehidupannya sebagai penganut Katolik, ia merasa seperti mengenakan baju Barat, dan merasa menderita karena baju itu tidak cocok dengannya. Tema yang diangkat dalam novel Chimmoku adalah tema memperbaiki baju Barat tersebut, yang tidak cocok baginya, supaya menjadi kimono. Endo, dalam pengalamannya menerima Barat, tidak hanya menerima perbedaan gaya kebudayaan Barat dan Jepang, tetapi juga memperhatikan tradisi spiritual orang Eropa yang melihat sejarah panjang Eropa dengan mata tajam sebagai seorang umat Katolik. Dari sikap tersebut, dapat dikaakan bahwa Endo sebagai cendekiawan beragama, mempunyai perhatian pada nilai pandangan Katolikisme yang subjektif. Hal itu berarti, ia memadamkan perbedaan jiwa orang Jepang yang pantheis dan orang Barat yang monotheis. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |