|
Sinopsis Buku: Berbahagialah orang, yang sanggup menyalurkan derita hatinya dengan mencurahkan air mata! Kalau aku, derita itu malahan membakar jiwaku. Hingga akhirnya kering, tandus, menjadi abu.Ah, mungkin aku harus pergi menengok Raumanen.Jakarta tahun 60-an. Raumanen seorang gadis Manado yang cantik, rajin, independen. Monang pemuda Batak flamboyan, doyan pesta, lengkap dengan sedan mengkilap nan mewah. Keduanya besar di Jakarta. Sebuah pertemuan yang berulang perlahan-lahan menyusupkan perasaan cinta yang tanpa disadari mengjungkirbalikkan dunia impian mereka.
*** Di balik bahasanya yang indah, renyah dan lincah, Raumanen tidak melulu hanya bertutur tentang perjalanan cinta mereka. Karya fenomenal ini justru menyimpan semangat menjungkirbalikkan. Marianne Katoppo membedah makna cinta dengan laju tuturannya yang menggoyahkan dan merubah pandangan kita tentang konsep-konsep cinta. Kelindan cerita dibalut dengan ketegaran perempuan bersama kepengecutan laki-laki. Bahkan benturan-benturan yang dihentakkan lewat kupasan identitas kesukuan, pertanyaan tentang orang Indonesia bahkan apa itu keimanan dalam Raumanen menjadi semacam lantunan harmoni yang telah menghantarkan novel sekaligus penulisnya meraih penghargaan.Raumanen, terbit pertama kali tahun 1977. Beberapa tahun selanjutnya novel ini meraih tiga hadiah sastra. Pemenang Sayembara Menulis Dewan Kesenian jakarta 1975, Hadiah Yayasan Buku Utama 1978, dan Sea Write Award 1982. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |