|
Sinopsis Buku: Edisi kedua Jurnal Prosa ini terdiri dari karya-karya fiksi masterpiece ditambah dengan dialog antara Pramoedya Ananta Toer dan Martin Aleida.
*** "Seperti roti dan cinta, bahasa digunakan bersama-sama dengan yang lain. Dan umat manusia berbagi tradisi. Tak ada penciptaan tanpa tradisi. Tak seorang pun mencipta dari tiada."- Carlos Fuentes - "Sejak kecil saya merasa tertindas. Dengan sendirinya menghadapi apa saja, ya, saya memiliki sikap oposisi terhadap yang mapan. Dalam skala yang lebih luas, sikap oposisi ini mendorong saya untuk mempelajari sejarah, supaya bisa menjawab mengapa bangsa saya jadi begini. Kata-kata kuncinya adalah oposisi terhadap penindasan. Oposisi terhadap kemapanan jabatan, tetapi juga kemapanan berpikir, sehingga waktu menulis, praktis saya melawan kemapanan itu."- Pramoedya Ananta Toer - "Nada cerita yang sadar diri terus berlanjut .... Pengarang dengan ringan hanya berharap bahwa rangkaian ingatan-ingatan yang tak tersusun itu mungkin dapat membentuk suatu rasa yang menyenangkan seperti rasa gado-gado, atau membentuk suatu keindahan aneh seperti dalam musik Barat yang pada mulanya terasa buruk dan asing bagi telinganya."- Keith Foulcher - Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |