|
|
Sinopsis Buku:
Kebudayaan dan manusia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, sehingga sebagian besar teori kebudayaan meletakkan kebudayaan sebagai sebuah karakter distingtif manusia dibandingkan binatang lainnya. Terdapat berbagai sudut pandang dalam menjelaskan kebudayaan, salah satunya adalah teori dan perspektif Darwinian yang kemudian berkembang menjadi neo-Darwinian, lalu menuntuk eksplanasi koheren mengenai struktur biologis dan kebudayaan spesies manusia. Implikasi teoretis yang disadari oleh Richard Dawkins tersebut melihat bahwa evolusi tidak hanya terjadi di tingkat genetika biologi, tetapi di tingkat memetik kebudayaan juga. Dengan dasar naturalistik, diperkenalkanlah istilah meme sebagai unit transmisi kebudayaan yang sepadan dengan pengertian gen sebagai unit transmisi kebudayaan yang sepadan dengan pengertian gen sebagai unit transmisi biologis.
Buku ini merupakan kelanjutan dari Evolusi Kebudayaan yang mengeksplorasi apa yang dikerjakan oleh Richard Dawkins, Susan Blackmore, Daniel Dennett, dan Geoffrey Miller dalam memberikan penjelasan yang komprehensif dari segi biologi, sehingga diperkenalkanlah prinsip memetika, yaitu ilmu tentang meme (kebudayaan). Meme melibatkan tidak hanya fitur biologis dasar (gen dan segala yang fisik-organis), tetapi juga sesuatu yang lebih kualitatif, yaitu kesadaran. Pada poin ini, manusia melampaui spesies lain dan terlibat dalam evolusi kebudayaan yang demikian kompleks, cepat, dan melebihi kecepatan evolusi biologis. Dalam nuansa tersebut, begitu banyak keterangan mengenai perilaku, kepercayaan, dan sifat-sifat manusia dapat dihadirkan. Salah satu gejala kebudayaan kontemporer manusia adalah fenomena konsumsi.
Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Lihat semua buku sejenis »
 Advertisement
|
|