|
Sinopsis Buku: ”Lo pura-pura jadi pacar gue ya, Rish? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu,” pinta Davi. “Tapi… konsekuensinya, Dav,” ujar Irish pelan. “Elo punya cowok?” Kali ini ganti Davi yang tersentak kaget. “Atau... lagi ada yang elo suka?” Irish buru-buru menggeleng. “Bukan gitu. Kalo mereka nyangka kita beneran...” “Biarin aja. Bagus malah!” Davi menggenggam kedua tangan Irish. Akhirnya Irish menerima permintaan Davi meskipun dengan setengah hati. Tapi setelah dijalani, Irish senang kok menjadi satu-satunya cewek yang paling dekat dengan Davi, walaupun cuma untuk sementara dan tanpa ikatan apa-apa. Irish memang nggak secantik Kristen Stewart. Dia cuma cewek biasa, yang di sekolah pun sama sekali nggak ngetop. Karena itu Davi merasa aman, soalnya dia merasa nggak bakalan naksir Irish. Tapi saat muncul cowok lain yang bikin Irish terpikat, kok Davi jadi nggak rela kehilangan Irish ya? Resensi Buku:
Gara-Gara Masa Lalu oleh: Della Audita Esti Kinasih adalah wanita kelahiran Jakarta, 9 September, anak pertama dari tiga bersaudara. Mantan karyawan sebuah bank ini tidak sengaja menemukan jalan sebagai penulis. Berawal dari hobinya sebagai pecinta alam, esti sering menyendiri untuk mencari-cari ide dan inspirasi menulis. Wanita yang memiliki prinsip Easy Going ini punya cita-cita mendaki puncak gunung Himalaya. Buku karya Esti Kinasih telah menjadi Best Seller sejak awal terbit hingga sekarang, meskipun buku karya Esti Kinasih ini di terbitkan pada tahun 2004 tapi sampai sekarang masih banyak peminat dari buku ini. Tetapi sekarang saya tahu kenapa buku ini menjadi Best Seller. Mari kita lihat sekilas ulasan novel ini. Di SMU Palagan ada seorang cewek biasa dan mungil bernama Fairish yang biasa di panggil Irish dan seorang anak baru bernama Davi. Pada hari pertama di sekolah, Davi sudah menjadi rebutan para cewek-cewek centil di SMU Palagan hingga Davi menjadi kesal dan sangat emosi tapi meskipun begitu para cewek-cewek centil yang di ketuai oleh Metha itu tidak jera untuk mendekati Davi. Davi sebenarnya tidak ingin ada cewek lain yang mendekati dia karena Davi trauma dengan kecelakaan yang menimpa Meilani mantan pacarnya yang meninggal saat sedang pergi bersamanya dengan demikian Davi meminta pertolongan Irish dengan cara pura-pura menjadi pacar Davi agar semua cewek-cewek centil itu tidak mendekati Davi lagi karena Davi tidak ingin . Sampai-sampai Irish dimusuhi oleh teman-teman cewek yang iri terhadap Irish. Irish memang nggak secantik Kristen Stewart. Dia Cuma cewek biasa, yang di sekolah pun sama sekali nggak ngetop. Karena itu Davi merasa aman, soalnya dia merasa nggak akan naksir Irish. Tapi semua berubah saat Alfa, anak baru di SMU Palagan datang dan mengganggu hubungan Davi dengan Irish. Alfa memang jauh berbeda 180o dengan Dava, Alfa orangnya ramah, periang, murah senyum, kocak dan satu lagi pede nya nggak ketulungan dengan sifat-sifatnya itulah Irish mulai simpatik pada Alfa. Tapi disitulah Davi tidak ingin kehilangan Irish. Karena Irish dan Davi tahu, niat Alfa yang sebenarnya adalah untuk membalas dendam kepada Davi atas meninggalnya Meilani, sepupu Alfa sekaligus mantan pacarnya Davi. Akhirnya Alfa membalaskan dendamnya kepada Davi, Alfa tidak rela karena setelah kematian sepupunya Davi langsung mendapatkan pacar baru. Hingga akhirnya Davi pun menceritakan hubungannya dengan Irish. Dua hari Davi tidak masuk sekolah setelah kejadian itu. Peristiwa David an Alfa yang adu jotos sampai babak belur denga cepat menyebar. Seisi sekolah jadi gempar. Semuanya tidak percaya hanya demi seorang Irish, dua cowok itu bisa sampai begitu. Irish yang jadi beken setelah jadian dengan Davi, jadi semakin ngetop lagi. Kemana pun dia pergi, semua mata menatapnya lekat-lekat, tajam-tajam, lurus-lurus. Meneliti dengan seksama. Apanya dia sih yang membuat Davi dan Alfa sampai rela tonjok-tonjokan? Semuanya nggak habis pikir. Soalnya Irish itu sebelumnya nggak pernah punya catatan jadi rebutan cowok. Dapat dilihat, Esti menulis novel itu dengan gaya bahasa yang enak untuk di baca, mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Gaya penulisannya juga tidak monoton karena menggunakan bahasa sehari-hari meskipun begitu, bahasa yang digunakan masih santun. Penggunaan kata atau diksi didalam novel ini juga sangat menarik dan tidak menjenuhkan. Dan penggunaan kata-kata yang kocak dan lucu membuat para pembaca tidak jenuh membaca novel ini. Tetapi dibalik semua itu konflik didalam novel ini terlalu belebih-lebihan jika dibayangkan mungkin itu tidak masuk diakal. Novel ini khusus di tunjukan bagi para remaja. Karena novel ini menceritakan kehidupan gadis remaja yang bisa menyeimbangkan kehidupan sekolah dengan kehidupan cinta. Add your review for this book!
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |