|
Sinopsis Buku: Dahulu, akibat temperamen seorang kakek buyut, klan MacLean dikutuk, diberi kendali atas sesuatu yang sama temperamentalnya dengan mereka—cuaca. Jack Kincaid, yang terpaksa menikahi seorang MacLean, pernah merasakan kutukan tersebut—basah kuyup kehujanan di tengah cuaca cerah. Itu terjadi karena ia menolak menuruti permintaan istrinya, Fiona MacLean, untuk menghentikan kebiasaannya bersenang-senang sampai larut malam. Di satu sisi, Fiona memang ingin Jack berubah. Namun di sisi lain, ia sadar dirinyalah yang menyebabkan Jack kehilangan kemerdekaan sebagai bujangan. Sayangnya, tak ada jalan selain pernikahan untuk menghindari kemurkaan kakak-kakak Fiona setelah adik lelaki mereka diduga dibunuh oleh seorang Kincaid. Pertengkaran Jack dan Fiona membuat cuaca tak menentu hingga pada suatu titik, Jack merasa sudah saatnya ia memenangkan hati Fiona seutuhnya. Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Perdani Budiarti Ide tentang seseorang mampu mengendalikan cuaca sejalan dengan emosinya cukup membuatku tertarik untuk membaca buku bergenre historical romance ini. Ditambah dengan ide seorang wanita menculik seorang pria untuk menikahinya demi menyelesaikan perselisihan keluarganya semakin membuatku tidak sabar membacanya. Namun semua antusiasme itu semakin lama semakin menipis setelah beberapa bab dalam buku ini terlalui. Alurnya berjalan cepat, cenderung datar, dan tidak kutemukan chemistry membara di antara kedua tokoh utamanya, Fiona dan Jack yang diceritakan pernah punya hubungan singkat di masa lalu. Keduanya cenderung tenggelam dalam emosi masing-masing dan saat Jack menyadari perasaannya kepada Fiona, semuanya terjadi begitu saja. Selain itu cukup banyak detail menarik yang seakan terlupa untuk dikembangkan. Unsur supranatural berupa kemampuan mengendalikan cuaca milik Fiona dan ketiga kakaknya dari klan MacLean terasa hanya sebagai bumbu saja. Tidak pernah diperlihatkan kelanjutan perseteruan hebat antara klan MacLean dan Kincaid yang disebut-sebut sebagai salah satu alasan Fiona menculik Jack untuk menikahinya. Padahal alasan Fiona untuk akhirnya memaksa Jack menikahinya tergolong cukup �gelap� dan berpotensi memicu konflik lain yang lebih dalam berupa adu kekuatan fisik dan bahkan pertumpahan darah. Yang ada hanya kedatangan ketiga kakak Fiona untuk mengancam adik ipar mereka, dan beberapa kerusakan di sekitar tempat tinggal Jack karena hujan es, itu saja. Kehadiran wanita simpanan Jack yang dangkal dan cemburuan dan kehadiran salah seorang keluarga Campbell yang bermaksud balas dendam dengan merebut Fiona dari Jack sebenarnya cukup menarik namun pengolahannya terasa sangat kurang. Kedua orang tadi bersekongkol untuk memisahkan Fiona dan Jack dengan berbagai cara yang terlalu biasa dan klise. Untung saja ada cukup banyak kutipan menarik yang memberi nilai lebih di buku ini. ![]() Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |