|
Sinopsis Buku: Nyai terjebak di persimpangan, di antara lelaki yang dicintainya, Ardy, dan lelaki yang mencintainya, Mark Buchholz. Takdir menuntunnya bertualang hingga ke Duesseldorf, Jerman, dan mendapati dirinya terperangkap di tengah ritual berahi La Costra Nostra, yang mistis dan misterius. Gadis jelita dari perbukitan Ciwidey itu mencoba bertahan, demi Akang yang dicintainya dan sekolah miliknya—yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak tak mampu. Nyawa pun dipertaruhkan olehnya. Inilah novel yang membabar romansa gadis pemetik teh dengan balutan bahasa yang liris dan ketegangan pembacaan yang menyenangkan. Pembaca seakan diajak masuk ke ritual ganjil yang sangat misterius, persahabatan yang tak lazim, perseteruan antara yang menindas dan yang ditindas, pun pertarungan nafsu dan cinta. ***** Imajinasi kita serasa diombang-ambingkan pada ruang tak berbatas, dan tanpa kita sadari tokoh-tokohnya serasa hidup di dalam diri kita atau malah mungkin kitalah pemeran dalam tokoh-tokoh yang digambarkannya.” Rani Badri Kalianda, Creative & Art Directo-Facilitator The Soul of Speaking “Nyai Duesseldorf ditulis Zeventina berdasarkan riset serta penuangan pengalaman yang pernah benar-benar ia alami di Ciwidey dan Duesseldorf. Kekuatan riset dan pengalaman itu, misalnya terlihat pada pendalaman karakter tokoh-tokohnya. Putu Fajar Arcana, Editor Fiksi Kompas Minggu “Kehidupan Nyai merupakan ujian untuk kemanusiaan…” Eka Budianta, budayawan, dewan pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |