|
Sinopsis Buku: Cotton Malone mengundurkan diri dari dunia penuh risiko agen lapangan elit Departemen Luar Negeri Amerika dan membuka toko buku-buku langka. Namun kehidupannya yang tenang terguncang ketika ia menerima email tanpa identitas pengirim yang mengancam akan membunuh putranya. Mantan istrinya yang ketakutan memberitahu bahwa ancaman itu nyata: Putranya yang beranjak remaja telah diculik. Ketika toko buku Malone di Kopenhagen dibakar hingga rata dengan tanah, jelas bahwa mereka yang bertanggung jawab terhadap kejadian itu tidak akan berhenti hingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan: Perpustakaan Alexandria yang hilang. Berbagai pendapat––sejarah, filsafat, literatur, sains, dan agama––memberikan data yang sama bahwa Perpustakaan Alexandria pernah ada di dunia. Tapi 1.500 tahun yang lalu, perpustakaan itu musnah menjadi kabut misteri dan legenda––sejak saat itu, keluasan ilmu dan pengetahuan yang bisa diperoleh dari perpustakaan tersebut diperebutkan oleh para ilmuwan, pemburu harta karun, dan mereka yang percaya rahasia tersembunyi perpustakaan itu memegang kunci menuju kekuasaan terbesar. Kini kartel pengusaha kaya kelas internasional, yang berkomplot untuk mengubah alur sejarah, sangat ingin menerobos kesucian perpustakaan––dan hanya Malone yang memiliki informasi yang mereka kejar. Sebuah dokumen tua yang sangat penting, yang berpotensi tidak hanya dapat mengubah takdir di Timur Tengah, tapi juga dapat mengguncangkan pondasi dasar tiga agama terbesar di dunia. * Penulis terlaris versi New York times untuk The Templar Legacy Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |