|
Sinopsis Buku: Rasyid Khalifa, sang pendongeng legendaris, pada suatu malam mendadak tertidur lelap dan tak pernah bangun lagi, seolah-olah dia berada dalam cengkeraman sang Raksasa Tidur. Demi membangunkan ayahnya dan menyelamatkannya dari sosok makhluk maut yang sedikit demi sedikit menyerap kehidupan sang ayah, Luka, bocah dua belas tahun, harus bertualang ke Negeri Dongeng dan mencuri Api Kehidupan. Api Kehidupan tersimpan di Pusat Dongeng, di puncak Gunung Pengetahuan yang menjulang di atas Danau Kebijaksanaan, dan dijaga sangat ketat oleh Aalim, tiga penguasa Negeri Dongeng, beserta jajaran Dewa Berperilaku Buruk dari berbagai mitologi dan dongeng. Tak pernah ada yang berhasil mencuri Api Kehidupan dari mereka. Maka dimulailah petualangan dan pertarungan Luka dalam menghadapi rintangan demi rintangan, mengumpulkan nyawa, kehilangan nyawa, menaklukkan level demi level, selayak-nya permainan. Namun, ini bukanlah sekadar permainan, melain-kan penentuan hidup dan mati ayahnya. Luka dan Api Kehidupan adalah kelanjutan kisah Harun dan Samudra Dongeng. Dalam kisah ini, Salman Rushdie menggabungkan unsur-unsur fantasi, mitologi, permainan kata, dan simbolisme ke dalam jalinan kisah yang menarik, cerdas, seru, dan jenaka. Novel ini layak dibaca oleh siapa saja sebagai bacaan sastra yang bermutu sekaligus dongeng yang indah dan memperkaya hidup. ***** "Luka dan Api Kehidupan adalah kisah indah yang ditulis dengan sangat baik, penuh imajinasi, menakjubkan, dan luar biasa dalam caranya mem-bangun sebuah dongeng ajaib untuk anak-anak yang gemar bermain video game. Buku ini semacam jembatan antargenerasi yang luar biasa, ajaib, dan ditulis dari kedalaman hati.” —Neil Gaiman, novelis fantasi kenamaan asal Inggris “Sebuah buku yang mampu merangkul dan menyentuh pembacanya da-lam usia berapa pun, dari anak-anak sampai paruh baya, adalah buku langka sekaligus ajaib. Dan Salman Rushdie adalah pengarang langka sekaligus ajaib.” —Michael Chabon, peraih Pulitzer Prize, Hugo Award, dan Nebula Award Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |