|
Sinopsis Buku: Thomas Buergenthal belum genap berusia enam tahun ketika dipaksa masuk ke permukiman Yahudi di Polandia bersama kedua orangtuanya. Empat tahun berselang, mereka naik kereta api tujuan Auschwitz, dan Thomas dipisahkan dari orangtuanya. Thomas yang sendirian dan berumur sepuluh tahun diselamatkan oleh kecerdikannya dan beberapa goresan keberuntungan yang luar biasa sehingga lolos dari Auschwitz dan barisan terhukum mati. Penuh wawasan kebenaran yang mengaduk-aduk dari seorang bocah. Memoar ini menyampaikan kekuatan tekad dan kehendak yang bisa ditunjukkan dengan jelas bahkan oleh korban Holocaust termuda sekalipun. Mulai dari belajar naik sepeda milik opsir SS sampai curi-curi meminum susu lezat, Buergenthal memperlihatkan bahwa keindahan bisa diabadikan dalam wajah kesengsaraan terbesar. A Lucky Child menjadi pengingat pendorong akan kuasa doa dan ketabahan semangat manusia. THOMAS BUERGENTHAL hijrah ke Amerika Serikat tahun 1951. Lebih dari sepuluh tahun menjabat sebagai hakim Amerika di International Court of Justice di Den Haag, sekarang dia menjadi profesor hukum. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |