
|
Daniel Keyes Website: http://www.danielkeyesauthor.com
Daniel Keyes lahir di New York dan bergabung dengan Angkatan Laut Amerika di usia 17 tahun. Setelah meninggalkan Angkatan Laut, ia meneruskan studinya di City College of New York (CUNY) di mana dia menerima S1 di bidang psikologi.
Ia kemudian bekerja sebagai editor bagian fiksi, namun tak lam kemudian ia meninggalkan bidang ini dan beralih ke fotografi fashion. Ia kemudian mendapatkan sertifikasi untuk mengajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah di New York.
Sambil mengajar, ia meneruskan sekolahnya di CUNY untuk mendapatkan S2 dalam bahasa Inggris dan Sastra America. Setelah lulus S2, ia mengajar di Wayne State University di bidang menulis kreatif. Ia bergabung kemudian bergabung di Ohio University dan mendapatkan status sebagai Professor Emeritus.
Bukunya �Flowers for Algernon� (di Indonesia: �Charlie si Jenius Dungu�) selalu dicetak ulang dan telah menghargai berbagai penghargaan di dunia sastra.
|
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Daniel Keyes:

| Kisah Nyata Gadis Cantik, Kegilaan, dan Pembunuhan oleh Daniel Keyes Kisah Nyata Gadis Cantik, Kegilaan, dan Pembunuhan
Columbus, Ohio: di tengah malam bersalju terjadi pembunuhan berantai. Mickey McCann, pemilik Mickey�s Eldorado Club, penari go-go yang tinggal bersamanya, dan ibu McCann�ditemukan tewas tertembak di dalam rumah mewah McCann.
Pelaku kejahatan ... [selengkapnya]
| 
| Terjual Lebih dari 5 Juta Kopi, Peraih Hugo Award dan Nebula Award oleh Daniel Keyes Charlie, seorang penyapu lantai, terlahir dengan IQ 68 dan selalu jadi bahan olok-olok teman-temannya, hingga suatu saat eksperimen yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan manusia mengubahnya menjadi seorang jenius.Tapi kemudian, Algernon, seekor tikus yang sebelumnya sukses melalui ... [selengkapnya]
|
|
|
|