|
Tony Setiabudhi
Dr. Tony Setiabudhi, Ph.D, lahir di Lawang, Jawa Timur, 9 Oktober 1944. Tugas awal dirintis sebelum ia menyelesaikan studinya, karena dipilih menjadi asisten dosen di bidang Ilum Kedokteran Jiwa di almamaternya (Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti). Tugas sebagai dokter muda ia awali dengan mendirikan dan memimpin Puskesmas Sangatta, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Setelah kembali ke Jakarta, berbagai kesempatan telah menunggu, antara lain: Specialization Training Program di bidang Geriatri dan Gerontologi di bawah asuhan Prof. Ana Aslan di Rumania, yang diselesaikan pada tahun 1978. Gelar keahlian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa/Psikiatri diperoleh di Belanda (1980), sedangkan disertasi tentang penyalahgunaan obat dibimbing oleh Prof. M. Zeegers dari Leiden tetapi diselesaikannya di Amerika. Kegiatan di bidang Lanjut Usia mengantarkannya pada berbagai kedudukan yang sampai saat ini masih dijabatnya, antara lain: Kepala Unit Gerontologi/ Geriantri RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta, KOnsultasi STW RIA Pembangunan Cibubur, Ketua Kelompok Studi Geriantri dan Gerontologi Depok/RS Bhakti Yudha, redaktur dari panduan yang diterbitkan oleh PERGERI, PWRI dan Pepabri yang berjudul Menuju Lanjut Usia Sejahtera. Akhir-akhir ini ia terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Perhimpunan Gerontologi Indonesia/Lembaga Kesejahteraan Lanjut Usia Pusat, dan pada tahun 1998 diminta menjadi Konsultan UN-ESCAP (CAP/98/173). Ketika Tahun Lanjut Usia Internasional dicanangkan untuk wilayah Asia Pasifik, ia ditunjuk mewakili Indonesia dalam meratifikasi Deklarasi Macau (Plan of Action untuk Asia Pasifik bagi Lanjut Usia), 1 Oktober 1998.
|