|
Entik Dewabrata
Entik Dewabrata mulai belajar merangkai bunga pada tahun 1967 di Yogyakarta, dimulai dengan belajar Ikebana aliran Ikenobo dibawah bimningan ibu Sudarmadji dan dilanjutkan oleh Ibu Ir.Dra. Sulintoro Sulaiman. Bersama kedua pembimbingnya, Entik ikut mendirikan Mayasari Indonesia dan terus menekuni rangkaian tradisional Jawa di Keraton Yogyakarta bersama Ibu Dra.Sri Kuswardjanti dan Dra. Sri Muryuwati keduanya adalah puteri Bapak Sultan Hamengkubuwono IX. Selanjutnya menekuni janur Bali yang dikenal dengan seni majejahitan dan mendalami rangkaian bunga Eropa. Tahun 1981 membantu kegiatan pendidikan luar sekolah, khususnya pendidikan masyarakat di bidang keterampilan merangkai bunga, dengan menjadi Ketua Konsorsium pertama yang membuat konsep kurikulum pelajaran merangkai bunga yang diberlakukan secara tradisional di Indonesia. Dedikasinya yang konsisten di bidang merangkai bunga selama_+ 30 tahun telah menghasilkan karya-karya baru yang inovatif dari pengalaman dan inspirasi yang akan datang dari tantangan lingkungan yang menghendaki garapan-garapan baru yang artistik. Entik Dewabrata disunting oleh Ir.Dewabrata Kobarsih yang selalu mendorong untuk berkarya dengan sabar, mereka dikarunia tiga putera yang sudah dewasa: Ir.Putra Jaladara, Ir.Bayu Parikesit, dan sibungsu Resi Wirya Cipta Hening.
|
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Entik Dewabrata:
| oleh Entik Dewabrata Entik Dewabrata adalah seorang perangkai dan penata bunga terkemuka di negeri ini, Karya-karya Entik Dewabrata menghiasi pesta-pesta kenegaraan dan jamuan para pesohor. Dalam berkarya, Entik Dewabrata selalu memasukkan unsur tradisional Indonesia ke dalam seni tata rangkai bunga. Tidak mengherankan ... [selengkapnya]
|
|
|
|