
| oleh Qaisra Shahraz “Sentimentil! Sangat mengarukan ….”
- The Times
Zarri Bano, seorang perempuan Muslim nan jelita, berkali-kali menolak lamaran laki-laki sampai akhirnya ia bertemu Sikander, yang memikat hatinya pada pandangan pertama. Namun, ketika Jafar, adik lelaki Zarri Bano, ... [selengkapnya]
| 
| oleh Qaisra Shahraz Zarri Bano, seorang perempuan Muslim nan jelita, berkali-kali menolak lamaran laki-laki sampai akhirnya ia bertemu Sikander, yang memikat hatinya pada pandangan pertama. Namun, ketika Jafar, adik lelaki Zarri Bano, penerus martabat ayah mereka satu-satunya, tewas dalam kecelakaan, sang ayah memaksa ... [selengkapnya]
| 
| oleh Qaisra Shahraz Dengan cadar luka yang terlilit erat mengelilingi bahunya dan kepala tertunduk, perempuan itu melirik ke atas dari balik tepian kerudungnya. Matanya bagaikan sepasang mata rusa yang terluka. Memohon dan pasrah.
Dedaunan yang terpana di atas pohon di halaman, seketika berhenti gemerisiknya. ... [selengkapnya]
|