Syahla Azura berkeinginan menikah dengan mahar hafalan Surat Ar-Rahman. Bagi Syahla, Surat Ar-Rahman adalah syair cinta dari surga. Keinginannya yang tampak sederhana itu ditentang keras oleh ibunya. Sang ibu bahkan menganggap Syahla mengikuti aliran aneh. Beberapa laki-laki yang bermaksud melamar Syahla pun menganggap Syahla mengada-ada, aneh, menyusahkan, dan munafik karena pura-pura tak membutuhkan materi duniawi.
Andi, lelaki pertama yang dipilihkan oleh sang ibu, bahkan menghina Syahla karena permintaannya yang tak wajar itu. Mirza bahkan menghinanya lebih pedas lagi. Keinginan Syahla membuatnya tak kunjung menemukan jodoh. Syahla bukannya tak berusaha mencari sendiri. Namun, lelaki yang dicintainya justru menikah dengan perempuan lain. Sudah tak ada lagikah laki-laki saleh yang sanggup memberinya mahar hafalan Surat Ar-Rahman?
oleh Mae
Rp 35.000 Rp 29.750 Nirleka memiliki sebuah impin, impian yang selalu datang dalam hari-harinya. Ia tak mau menyerah pada kenyataan hidup yang pahit, ia berjuang untuk ... [selengkapnya] | oleh Desni Intan Suri
Rp 59.800 Rp 50.830
Chintiya Rubert diutus oleh ibunya, Friska Aisyaharni, untuk menemui neneknya di Ampek Angkek, Sumatra Barat. Misi Chintiya adalah meminta ... [selengkapnya] | oleh Hilma Triesnanda
Rp 44.800 Rp 38.080
Dulu aku menyukai langit karena aku merasa langit adil. Tidak pernah membeda-bedakan siapa pun yang memandangnya. Ia tetap menampakkan hal yang ... [selengkapnya] | oleh Qowi Alta Az-Zahra
Rp 34.800 Rp 29.580
Menikah tanpa harus pacaran, itu yang dianjurkan dalam Islam. Bahkan sebaiknya kita melakukan taaruf dengan calon pasangan hidup kita ... [selengkapnya] |