|
Sinopsis Buku: �Mengungkap dahsyatnya efek perang di Irak yang dirasakan semua orang, dari Wall Street hingga ke jalan-jalan di Inggris, dari rakyat Irak hingga ke pedagang kecil di Afrika.�
�Guardian �Dengan hanya 1 triliun dolar, Pemerintah AS bisa membangun 8 juta unit rumah, menggaji 15 juta guru selama setahun, membayar asuransi kesehatan 530 juta anak selama setahun, memberikan beasiswa empat tahun kepada 43 juta mahasiswa di universitas negeri. Sekarang, kalikan tiga jumlah-jumlah itu.� Amerika Serikat kini berada di ambang krisis ekonomi yang menurut sejumlah ahli setara dengan masa Great Depression tahun 1930-an, bahkan mungkin lebih hebat lagi. Salah satu penyebab kehancuran ekonomi AS ini ditengarai adalah invasinya di Irak. Studi terperinci dari ekonom peraih Nobel Ekonomi 2001, Joseph E. Stiglitz, dan profesor Harvard, Linda J. Bilmes, menyoroti ongkos-ongkos raksasa yang disembunyikan dari mata rakyat AS. Salah satu contoh kecurangan itu adalah penggantian peralatan militer yang dihargai 6 kali lipat lebih mahal daripada pada masa damai. Tidak hanya merugikan kepentingan nasional AS, perang Irak juga menggoyang stabilitas ekonomi dunia. Lebih dari sekadar kerugian ekonomi, invasi Amerika ke Irak adalah tragedi besar dengan ongkos kemanusiaan yang tak terhitung. �Biaya perang di Irak cukup untuk: memberikan layanan kesehatan bagi 47 juta rakyat AS yang tak memiliki asuransi kesehatan menyediakan pendidikan pra-TK yang bermutu untuk semua anak menuntaskan krisis perumahan membuat biaya perguruan tinggi terjangkau oleh semua mahasiswa menyediakan keringanan pajak bagi puluhan juta keluarga kelas menengah.� �Hillary Clinton Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |