Dia menjadikan mereka cinta, lalu memilih mereka bagi Diri-Nya
Kemudian menyandangkan pada mereka makna kesucian-Nya
Dan meliputi mereka dengan kedermawanan dan kemesraan-Nya
Lalu mereka menjadi milik-Nya dan Dia sebagai penolong mereka
***
Seorang sufi dalam buku ini memandang Tuhan layaknya kekasih. Kata-kata yang didendangkan kepada-Nya penuh dengan puja-puji dan kerinduan. Semangat cinta dan pengabdiannya seakan telah mewakili kerinduan hati manusia pada umumnya. Ya, setiap pencinta dirundung rindu pada kekasihnya.
Buku ini adalah percikan dari minuman cinta para kekasih. Sebuah penjabaran atas al-Rashafāt, syair sufistik yang digubah oleh Imam Abd al-Rahmān b. Abdallāh Bilfaqīh (1678-1759), penerus Ṭarīqa ʿAlawiyya dari Yaman.
Al-Rashafāt menjadi oase hikmah Ilahi, meliputi pelbagai dimensi fundamental ilmu tasawuf, seperti tauhid, akhlak, ihsan, psikologi, kewalian, penyucian jiwa, zikir, dll. Mari berziarah ke taman keluhuran sang sufi sembari mereguk anggur cinta dari Sang Pencinta.