Gus Dur adalah sosok kontroversial. Tak aneh apabila ada yang memuji dan mencercanya. Satu sosok dua penilaian. Misalnya, bagaimana ketika ia mengatakan bahwa ucapan “Assalamualaikum” bisa diganti dengan selamat pagi/siang/sore/dan malam, banyak orang mencela dan membelanya. Juga saat ia memberikan perlindungan kepada penganut Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia.
Namun, di balik itu ia dikagumi banyak orang lantaran integritas, kecerdasan, dan kearifannya. Gus Dur menjadi seperti itu tidak datang tiba-tiba. Proses dan peristiwa yang panjang telah ia lalui. Apa sesungguhnya yang menjadikannya seperti itu?
Buku ini adalah jawabannya. Sebuah buku tentang Gus Dur yang disajikan secara berbeda: komik. Dengan buku ini kita sadar bahwa Indonesia patut bangga memiliki tokoh besar seperti Gus Dur.
***
Gus Dur adalah pria brilian. Dia berusaha mempertahankan inklusivisme Islam yang tengah digerus gelombang radikalisme.
- New York Times
Wahid adalah sosok penting dalam kelompok religious ataupun gerakan politik yang mendukung Islam liberal dan meningkatkan dialog antarkeyakinan.
- Guardian
Dunia, bukan hanya Indonesia, membutuhkan lebih banyak Gus Dur.
- Asia Sentinel
Sosok Genius Di Balik Desain Produk Apple Yang Menakjubkan oleh Leander Kahney
Rp 74.500 Rp 63.325 "Jony Ive memiliki kuasa operasional yang lebih besar dari siapapun di Apple."
- Walter Isaacson, penulis biografi ... [selengkapnya] | oleh Dr. Erlita, dkk
Rp 140.000 Rp 119.000 “Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, ... [selengkapnya] | Dari Cobacabana Hingga Barcelona Kisah Perjuangan Talenta Muda Negeri Samba Hingga Menjadi Idola Eropa oleh Arson HMS
Rp 30.000 Rp 25.500 Siapakah pemain bola pemegang rekor transfer pada musim kompetensi 2013 - 2014. secara resmi pemegang rekor adalah Garreth Bale yang dibeli Real ... [selengkapnya] | oleh Tofik Pram
Rp 72.000 Rp 61.200 PRAMOEDYA ANANTA TOER takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon ... [selengkapnya] |