|
Sinopsis Buku: Mengambil latar belakang di sebuah kota kecil di Virginia pada akhir abad kesembilan belas, tak lama sebelum pecah Perang Saudara di AS, cerita berpusat pada sebuah keluarga tuan tanah kulit hitam. Perjalanan hidup membawa Henry Townsend, yang terlahir sebagai budak dan kemudian dimerdekakan oleh ayahnya, menjadi seorang tuan tanah yang memiliki dan mempekerjakan budak-budak kulit hitam.
Setelah kematiannya, jandanya mengelola tanah pertanian mereka dengan bantuan seorang budak kepala yang kemudian justru menjalin cinta terlarang dengannya, dan memicu sebuah konflik yang berakhir tragis. Novel yang ditulis dengan ambisius dan brilian ini menjelajahi masa lalu dan masa depan, kemudian kembali lagi ke masa kini. The Known Wold merajut kehidupan perbudakan manusia dengan segala kerumitan dan permasalahannya, sekaligus memotret fenomena penyimpangan seks, pertentangan kelas, dan diskriminasi ras yang lazim terjadi pada masa itu dalam sebuah tatanan masyarakat yang timpang dan hipokrit. *** "Luar biasa ... karya fiksi Amerika terbaik yang pernah bertengger di meja kerja saya sejak bertahun-tahun." Jonathan Yardley , Washington Post Book World "Sempurna ... Anda akan sulit meninggalkan The Known Wold hingga di halaman terakhir." Boston Globe Novel paling bertenaga dan amat menyentuh yang pernah saya baca. Edward P. Jones telah menggubah sebuah mahakarya modern, yang tidak sekadar memaparkan kisah yang tak terlupakan, tapi juga diiringi keanggunan, keluwesan, serta misteri yang akhirnya mengguncang imaji ... Jeffrey Lent, penulis In The Fall dan Lost Nation Luar biasa ... Jones mengubah sebuah catatan kaki dalam sejarah menjadi kisah yang menancap langsung di jantung perbudakan. New York Times Book Review Mencekat ... Ini bacaan penting. Entertainment Weekly ***Finalis NATIONAL BOOK AWARDNovel yang ditulis dengan ambisius dan brilian ini menjelajahi masa lalu dan masa depan, kemudian kembali lagi ke masa kini. Resensi Buku:
ekstra sabar oleh: florentia sekar membaca the known world selain memerlukan waktu ekstra untuk mengolah kata-kata di dalamnya, kita juga wajib memiliki kesabaran dan ketelitian dalam merangkai paragraf-paragraf dalam buku ini. pertamanya memang sulit, kita terjebak pada kebosanan yang membingungkan. tetapi bila sudah klik dengan jalan ceritanya ini, maka seolah-olah kita terjun ke dalam sebuah film semi dokumenter yang mengharukan. kita diajak kembali pada masa-masa perbudakan dan dihadapkan pada sisi kemanusiaan paling pedih : bagaimana mereka memperjuangkan hidup, bertahan, dan berharap. Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |