|
11. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Sejak kecil Kernel Fleck bisa melihat petak-petak cahaya. Ia ingat pernah berjalan melewatinya, tapi tidak ingat apa pun setelahnya. Suatu hari iblis datang melalui jendela petak cahaya itu dan menculik adiknya. Bertekad menyelamatkan adiknya, Kernel berjalan memasuki jendela dari petak cahaya yang ... [selengkapnya]
|
|
12. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** David A. Haym, sutradara film horor terkenal, berniat membuat film horor paling menakutkan yang pernah ada. Ia menjanjikan monster-monster canggih yang belum pernah ada, yang dijamin bisa membuat penonton terpaku ketakutan di kursinya. Dervish direkrut sebagai penasihat film berjudul Slawter itu. ... [selengkapnya]
|
|
13. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Setelah Harkat, kini giliran Darren yang diusik mimpi buruk. Evanna sang penyihir meramalkan bahwa Steve atau Darren akan bangkit menjadi Penguasa Kegelapan yang bakal meluluhlantakkan bumi. Darren setengah mati menyangkalnya. Tapi ketika kepulangannya ke kota kelahirannya membawa kematian ... [selengkapnya]
|
|
14. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** "Inilah takdirmu, Darren Shan. Kau tidak bisa menghindarinya. Kecuali Steve membunuhmu dan dialah yang menjadi Penguasa Kegelapan... Kematian atau menjelma menjadi monster. Cuma itu pilihanmu."
Ramalan Evanna itu terus terngiang-ngiang di kepala Darren ketika ia berhadap-hadapan dengan Steve, sang ... [selengkapnya]
|
|
15. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Enam tahun sejak Perang Guratan dimulai, Darren beserta ketiga Pangeran lainnya sibuk menyusun strategi menghadapi sepupu sedarah mereka, klan vampaneze. Sampai suatu malam penghuni Gunung Vampir dikejutkan kedatangan tamu tak diundang: Mr. Tiny. Sang Tuan Takdir meramalkan klan vampir masih punya ... [selengkapnya]
|
|
16. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Darren dan teman-temannya akhirnya berhasil kabur dari sel penjara di markas polisi. Setelah bersusah payah menghindari kejaran polisi maupun amuk massa, akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali dengan vampaneze.
Di Gua Pembalasan, pertarungan mati-matian terjadi antara sesama teman lama, ... [selengkapnya]
|
|
17. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Kesempatan pertama membunuh Penguasa Vampaneze terlepas. Vancha memutuskan kembali ke Gunung Vampir, sementara Darren, Mr. Crepsley, dan Harkat melanjutkan perburuan. Di tengah jalan, mereka mendapati serangkaian pembunuhan misterius di kota kelahiran Mr. Crepsley. Darah mayat-mayat korban terkuras ... [selengkapnya]
|
|
18. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Di desa Koyasan ada jembatan batu sempit yang menghubungkan desa dengan pekuburan kuno. Semua teman Koyasan senang bermain ke pekuburan itu, termasuk Maiko, adik Koyasan yang masih kecil. Cuma Koyasan yang tidak berani menyeberangi jembatan tersebut.
Suatu malam jiwa Maiko dicuri arwah-arwah ... [selengkapnya]
|
|
19. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Ayah, ibu, dan kakakku habis dibantai. Di dekat jasad mereka, tampak sosok-sosok yang bahkan dalam film horor paling menakutkan pun tidak pernah kulihat.
Semua mengira aku hanya mengkhayalkan makhluk-makhluk neraka itu. Dari pamanku, Dervish, aku tahu keluargaku pernah membuat perjanjian dengan ... [selengkapnya]
|
|
20. |
| | oleh Darren Shan *** Out of Print *** Untuk membuktikan dirinya layak dialiri darah vampir, para pangeran vampir hanya memberi Darren Shan dua pilihan: Ujian atau pancang-pancang di Aula Kematian. Terkadang Darren berpikir mati akan jadi anugerah besar buatnya. Namun di saat-saat sulit, Darren merasa beruntung memperoleh dukungan dari ... [selengkapnya]
|
|