|
Sinopsis Buku: Kisah cinta yang gugup, identitas orang kampung yang menggigil karena deru modernitas, dan tradisi Minangkabau yang meleleh, adalah pusaran yang kuat dalam tema-tema kumpulan cerpen Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu. Dengan alur yang cerdas dan bahasa yang memukau, kisah-kisah di dalam buku ini akan membawa kita ke dalam makna cinta, kemanusiaan, dan keberadaan tradisi yang sesungguhnya.
"Kepingan realitas sederhana berhasil dikumpulkan oleh penulis dari sekelilingnya, untuk kemudian ditaburkannya dalam antologi ini. Meskipun didominasi warna abu-abu, tapi cerpen-cerpen Ragdi menawarkan aroma lokalitas yang khas dan kuat." -- Anindita S. Thayf, Penulis Tanah Tabu �Cerpen-cerpen Ragdi F. Daye menghidangkan kesenyapan yang peram.... Ada begitu banyak suasana yang menempatkan pelakunya di kesunyian nasib masing-masing. Kesunyian itu, tidak lain akibat tersisih atau disisihkan lingkungan yang angkuh, termasuk sistem-nilai lokal yang digarap sangat tajam, sehingga mencairkan pesan moral�sesuatu yang membebaskan; putih atau hitam tak lagi disarankan, tapi dipulangkan kepada objektivitas kita, pembaca. -- Raudal Tanjung Banua, Pengarang, Ketua Redaksi Jurnal Cerpen Indonesia) �Cerita-cerita yang filmis!� Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |