|
Sinopsis Buku: Dunia pendidikan Indonesia kembali terpukul dengan peristiwa tewasnya siswa SD yang ditikam oleh gurunya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada pertengahan Desember 2007 di Jawa Barat. Guru yang idealnya menjadi sahabat, pendamping murid, fasilitator, ternyata sangat mampu menjadi pelaku kekerasan bahkan membunuh muridnya sendiri. Guru itu telah melakukan bullying terhadap anak didiknya.
Bullying menurut kamus Webster, bermakna penyiksaan atau pelecehan yang dilakukan tanpa motif tapi dengan sengaja atau dilakukan berulang-ulang terhadap orang yang lebih lemah. Motif yang menjadikan seseorang sebagai pelaku bullying sangat beragam. Namun dari keberagaman motif tersebut, inti utama terjadinya bullying karena adanya ketidakseimbangan dalam relasi kuasa. Pernyataan ini ditemukan oleh seorang ahli masalah bullying dari Jaringan Antibullying, Skotlandia, Andrew Mellor. Buku ini mengupas tuntas tentang latar belakang terjadinya bullying, ciri-ciri pelaku, ciri-ciri para korban, skema sistem antibullying, program kegiatan antibullying yang dapat dilakukan di sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar. Buku ini tercipta berdasarkan riset, yang secara faktual bullying terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga, sekolah, media, budaya, peer group, bahkan pengaruh situasi politik dan ekonomi yang koruptif. Orang-orang pemerintahan, kepala sekolah, guru, orangtua, peserta didik ternyata mampu menjadi pelaku bullying verbal dan atau non-verbal. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |