|
Sinopsis Buku:
Karena mendapatkan konversi, volume transaksi yang relatif besar dan kemungkinan memasarkan produk/jasa premium pada pelanggan tetap jauh lebih mudah dibandingkan pada first buyer. Semua pebisnis tahu bahwa sumber laba bersumber dari pelanggan. Namun, ketika ditanyakan nilai pelanggan, barangkali Anda pun tidak mengetahui. Misalnya seorang pelanggan memasuki sebuah restoran dan membeli sepiring nasi goreng, berapakah nilai pelanggan tersebut? Nilai pelanggan sesungguhnya tidak semata diukur berdasarkan nilai transaksi riil yang ia bukukan pada sebuah transaksi dengan Anda, namun juga pada potensi sang pelanggan melakukan pembelian kembali. Misalnya saja kasus pelanggan yang memesan nasi goreng. Anggaplah Anda kemudian memberikan nasi goreng yang cukup menggoyang lidah dengan porsi jumbo, bahkan sebagai bentuk perkenalan, Anda memberikannya harga spesial. Ketika ia menyerahkan uangnya Anda membalasnya dengan sebuah senyuman ramah dan ucapakan Semoga kembali lagi ya, Pak." Jika apa yang Anda berikan menorehkan kesan yang mendalam di hati pelangan tersebut besar kemungkinan konsumen ia berkunjung ke restoran Anda dan berkata Nih, saya kembali lagi.†Bisa jadi ia tidak hanya membeli seporsi nasi goreng namun lebih banyak menu apalagi jika membawa keluarga. Sehingga Anda membukukan nilai transaksi yang lebih besar dari sebelumnya dan keuntungan Anda pun meningkatkan profit Anda. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |