|
Sinopsis Buku: Kita banyak MENDENGAR tetapi kurang MENDENGARKAN.
Menjadi PENDENGAR YANG BAIK bukanlah suatu KEBETULAN, melainkan KETERAMPILAN yang perlu terus Anda biasakan. Kenapa kita diberi dua telinga dan satu mulut? Agar kita lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Bila lidah di dalam mulut dan ditutup gigi dan bibir, telinga selalu terbuka lebar. Itu juga pertanda betapa pentingnya mendengarkan. Namun, kenyataannya mendengarkan itu tidaklah mudah. Padahal, untuk berhasil di bidang apa saja, kemampuan mendengarkan tak bisa ditawar-tawar lagi. Orang sukses pasti pandai mendengarkan. Selain mengasah kecerdasan dan daya ingat, mendengarkan dengan baik berarti kita juga membuka telinga, hati, dan pikiran untuk menerima dan menghargai martabat kemanusiaan lawan bicara. Semakin Anda terampil mendengarkan, Anda akan semakin pandai, semakin disukai, dan semakin baik sebagai pembicara. Secara sederhana dan praktis, Ibrahim al-Nughaimish mempersembahkan buku ini untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita menjadi pendengar yang baik dan bagaimana cara kita terus memperbaiki kemampuan itu. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |