Cari berdasarkan:



Etos Bisnis Tiada Merugi
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Etos Bisnis Tiada Merugi 
oleh: DH. Ismail, M.SI
> Bisnis, Manajemen & Keuangan » Bisnis Umum

Penerbit :    Khafila (K)
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    9791164245
ISBN-13 :    9789791164245
Tgl Penerbitan :    2010-06-00
Bahasa :    Indonesia
 
Ukuran :    0x0x0 mm
Sinopsis Buku:
Buku Ini merupakan panduan yang mengantarkan anda menjadi pengusaha sukses.




Resensi Buku:

  Cara Jenius Menghindari Rugi dalam Bisnis
oleh: Muhammad Furqon
Mendengar kata �etos bisnis tiada merugi�, tentu akan membawa imajinasi kita membayangkan sebuah majemen bisnis yang terus menerus (sepanjang masa) menuai untung. Adakah praktek bisnis semacam itu? Jawabannya tidak, bahkan dapat dikatakan mustahil. Yes, itulah jawaban pengusaha pada umumnya. Kerugian dalam bisnis telah dipandang sebagai sebuah hal biasa. Dan ironisnya lagi seringkali indicator untung �rugi tersebut, ukuran satu-satunya adalah financial belaka. Peter Drucker Bapak Manajemen dunia, memang sejak awal mengatakan, Bisnis adalah alat untuk mendapatkan laba. Hanya bila pemasukan lebih besar dari pengeluaran, dan terdapat saldo bruto signifikan dalam kas usaha, saat itulah sebuah bisnis dikatakan untung. Tak heran, akibat salah kaprah memahami ajaran tersebut, dunia bisnis di Indonesia bahkan di Amerika pernah dihebohkan oleh beragam rekayasa pembukuan financial demi mempertahankan reputasi perusahaan..inilah buah dari praktek bisnis yang terpisah dari nilai-nilai kemanusiaan dan etika universal bahkan spritualitas. Bagi penulis buku etos bisnis tiada merugi, bila bisnis telah disegel dengan misi ibadah, yakni sebagai medium aktualisasi potensi dan panggilan jiwa serta dijalankan sesuai nilai-nilai hukum, moral, dan spiritualitas yakni: niat, proses, output dan outcomenya baik dan benar, kerugian sesungguhnya bukan malapetaka bagi sebuah bisnis. Kenapa? Pebisnis yang rendah hati dan tangguh secara mental, memiliki kapasitas untuk menjadikan tantangan sebagai peluang, kerugian sebagai medium penguatan etos kerja. �Tugas setiap pebisnis adalah menghindari rugi, namun bila sebuah malapetaka dalam bisnis terjadi di luar kendalinya, pengusaha jenis ini, masih tetap percaya akan Kekuasaan Tuhan, yang mengatakan, tak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini,� tegasnya. Luar biasa,penulis buku ini yang juga seorang pengusaha mencoba menawarkan sebuah prespektif lain berbisnis secara manusiawi dan selaras dengan nilai-nilai religiusitas. �Untung tidak ada batasnya. Mendapat 1% di atas modal kerja, plus waktu pun sudah termasuk untung. Namun mendapat untung 10% dari seorang klien, tapi reputasi sang pengusaha tersebut babak belur di mata seorang klien juga termasuk kategori buntung. Jadi lebih baik dalam berbisnis sekedar kembali modal (alias terhindar dari rugi finansial), tetapi dari proses interaksi bisnis tersebut seorang pengusaha telah memperoleh nilai tambah baru, misalnya berupa pengalaman baru, menambah relasi, dan menyemaikan nilai-nilai positif kepada klien dan seterusnya daripada untung finansial berlifat ganda, tapi pengusaha telah kehilangan reputasinya,� tulisnya dalam buku hebat ini. Membaca buku � Etos Bisnis Tiada Merugi� yang ditulis oleh DH Ismail ini mengajak kita untuk berselancar dengan gelombang nilai kehidupan para pebisnis yang sering kali jatuh bangun menerobos belantara bisnis dengan segala suka citanya. Buku ini mencontohkan orang-orang yang berhasil dalam bisnisnya, memang harus pernah rugi, tapi mengambil hikmah dari kerugian itu untuk bangkit kembali, di sinilah nilai etos bisnis tiada merugi itu dikembangkan untuk membangkitkan semangat entrepreneurship dan sikap mental never give up sebagai modal sukses seorang pebisnis tangguh. Sebagai pengusaha dan motivator, penulis buku ini sangat berhasil menggambarkan bagaimana para pebisnis kaya menerapkan etos �the winning is our habbits� � yang ia sebut sebagai etos para juara bisnis. Penulis tampaknya sangat percaya dengan argumen bahwa kesuksesan dan kekayaan seseorang sangat tergantung pada kebiasaan seseorang dalam bekerja, berfikir dan berperilaku, termasuk dalam mengelola waktu dan kekayaan secara cerdas (Kecerdasan Finansial) dan spritual. Dalam pengantarnya, penulis buku mengambil contoh Abu Rizal Bakrie sebagai sosok pengusaha yang lahir dari keluarga pengusaha, sangat wajar mendapatkan dan mewarisi harta sebanyak itu karena ia telah mewarisi genetika enterpreneurship. Apalagi, sebagaimana diketahui, Abu Rizal Bakrie adalah seorang yang cerdas dan juga seorang pekerja keras yang membina karier sebagai pengusaha mulai dari level terendah pula. Dan yang lebih hebat lagi ia percaya rumus kesuksesan dengan membangun fondasi bisnis berbasis manajemen terbaik serta sumber daya terbaik. Tak mengherankan jika tokoh ini selalu merekrut dan mempekerjakan orang-orang terbaik di grup usahanya dan bahkan merasa perlu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah terbaik di dunia. Selain Ical, ada banyak tokoh pengusaha yang dibedah penulis rahasia suksesnya dalam buku ini seperti: Budi Hartono (bos grup Djarum), Eka Tjipta Wijaya (sinar mas), Sudono Salim (Salim Group), Putra Sampoerna (Sampoerna Capital), Martua Sitorus (Wilmar Int�l Holding), Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas), Eddy William Katuari (Wings Group), Murdaya Poo dan Siti Hartaty Murdaya (Berca Group), Hasyim Djojohadikusumo (Tirtamas Group), Peter Sondakh (Rajawali Group), Mochtar Ryadi (Lippo Group), Arifin Panigoro (Medco Group), Edwin Soeryadjaya (Saratoga Investama), Ciputra (Ciputra Group), Sandiaga Uno (Rekapitall), Sudhamek Agung (Garuda Food), Surya Paloh (Media Group), Jacob Oetama (Gramedia Group), Chairul Tanjung (Para Group) dan banyak pengusaha hebat lainnya. Beberapa tokoh pengusaha muda yang diangkat misalnya Asep Sulaiman Sabanda, yang sukses menjadi pebisnis dengan memiliki visi bisnis, disiplin, dan bergairah dalam mewujudkan mimpi suksesnya meski harus melalui proses jatuh bangun. Dalam bukunya, penulis juga memberi contoh Sandiaga Uno. Sandi juga pernah gagal, bahkan hidupnya nyaris bangkrut sehingga harus menumpang hidup kembali di rumah orang tuanya. Namun, dalam menghadapi kegagalan tersebut, ia memilih �jalan maju� bukan �jalan mundur�. Pada saat-saat seperti itu, Sandi juga dengan rendah hati mengakui peranan kedua orang tuanya yang tidak pernah bosan menerima dirinya apa adanya dan menjadi motivator terpenting di saat-saat sulit semacam ini. Orangtuanya kerap kali bilang, �Sandi, kamu itu sebenarnya tidak mengalami kegagalan, karena orang yang disebut gagal itu adalah orang yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, saat ini kamu masih berusaha, kan?� demikian orangtuanya bicara dengan Sandi, dan Sandi pun mengiyakan bahwa saat ini dia memang masih berusaha. Sampai suatu ketika Sandi memulai lagi dengan membuka usaha dalam bidang advisory, dan bergabung dengan temannya dan kemudian sedikit-sedikit merayap, sampai akhirnya perjalanan Sandi �melesat bak meteor�. Dari beberapa cerita tersebut, mengantarkan buku ini pada motivasi bagaimana menjadi pengusaha sukses dan kaya, dengan belajar dari yang terbaik, mengubah kebiasaan dalam bekerja dan mengasah kecerdasan finansial, termasuk diantaranya mengelola kekayaan selaras dengan trend perkembangan bisnis financial (mengelola Bisnis dengan konsep tiada merugi). Dengan menerapkan kiat jitu mengelola dan menerapkan manajemen Kecerdasan Finansial yang baik, Anda tak hanya akan kaya raya, tetapi juga Anda akan mampu mempertahankan kesuksesan usaha Anda. Hidup Anda juga akan bahagia selaras dengan cita-cita bahwa sebaik�baik hidup adalah yang paling bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang. Dengan semua penjelasan tersebut, buku ini menurut kami patut untuk dijadikan panduan bisnis bagi siapapun yang ingin mengetahui mindset dan perilaku seorang pebisnis dan juga menjadi panduan bagi UMKM untuk naik kelas menjadi pengusaha sukses. Selamat membaca (Muhammad Furqan)


Add your review for this book!


Buku Sejenis Lainnya:
oleh David A. Whetten, Kim S. Cameron
Rp 180.000
Rp 153.000
  [selengkapnya]
oleh Rhenald Kasali
Rp 149.000
Rp 126.650
Tak banyak yang tahu bahwa nilai buku Garuda Indonesia pernah hanya tinggal 1 dollar AS saja. Maaf saja, utangnya sangat besar, masalahnya begitu ...  [selengkapnya]
oleh Agustina Wulandari
Rp 35.000
Rp 29.750
Bagi sebagian orang, masa pensiun sangat diharapkan, karena tanpa harus bekerja, uang terus mengalir setiap bulannya, meskipun tidak banyak. Namun, ...  [selengkapnya]
oleh Wulan Ayodya, Endang Koswara
Rp 54.800
Rp 46.580

Dalam buku ini penulis mencoba untuk mengemukakan pandangan Islam tentang bagaimana caranya berbisnis yang Islami, aturan-aturan apa saja yang ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement