Cari berdasarkan:



Kemulian Mati Syahid
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Kemulian Mati Syahid 
oleh: Dr. Ali Syariati
> Religius » Islam » Sosial Politik

Penerbit :    Zahra
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    9793249293
ISBN-13 :    9789793249292
Tgl Penerbitan :    2003-05-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    170
Ukuran :    145x200x0 mm
Berat :    175 gram
Sinopsis Buku:
Syahadah atau kematian syahid dalam budaya kita, didalam agama kita, bukanlah merupakan kecelakaan dan musibah yang tak diinginkan. Syahadah bukanlah suatu kematian yang ditimpakan musuh kepada seorang mujahid (orang yang berjihad). Syahadah adalah suatu kematian yang diinginkan, yang dipilih oleh mujahid dengan segala kesadaran, keinsafan, logika, dan penalaran akal.Hal ini dicontohkan oleh Imam Husain bin Ali bin Abi thalib (cucu Rasulullah saw. yang menjemput kesyahidan di gurun tandus Karbala, Irak, pada 10 Muharam 61 Hijriah).

Imam, dengan revolusinya, seakan menegaskan bahwa hidup tak lain dari keimanan (akidah) dan jihad (Perjuangan keagamaan dan spiritual, baik secara lahiriah maupun batiniah).Imam Husain telah merelakan darah dan tubuhnya sebagai air dan pupuk demi menyuburkan taman risalah kakeknya, Muhamad saw. sang rasul.

Dalam hal ini, kematian adalah pintu kehidupan lain. Gerbang yang mempertemukan "dua kekasih" yang saling merindukan pertemuan. Sebuah jalan untuk kembali ke tempat azali yang sejati.Memang, masalah kesyahidan sudah banyak ditulis dan diperbincangkan banyak orang selama berabad-abad. Namun jarang orang yang dapat menjelaskan, menafsirkan dan memaknainya sebaik dan sejelas Dr. Ali Syariati dalam buku ini.

Sesungguhnya jihad itu adalah salah satu pintu menuju surga yang Allah khususkan bagi para wali-Nya. Dan jihad adalah pakaian ketakwaan serta baju besi yang kokoh dan merupakan benteng pertahanan yang kuat. Barang siapa yang meninggalkan jihad karena benci padanya, maka pastilah Allah pakaikan kepadanya baju kehinaaan. (Imam Ali bin Abi Thalib)Andai dunia ini masih dianggap berharga, bukankah akhirat itu jauh lebih berharga dan mulia. Andai jasad ini memang diciptakan untuk mati, maka bukankah mati di jalan Allah lebih mulia.(Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib)Ali Syariati lahir pada 24 November 1933. Ia meraih gelar doctornya di bidang sastra pada 1963 dari Universitas Sorbonne, Perancis. Selama hidupnya, ia mengabdikan dirinya untuk membangunkan masyarakat Islam dari belenggu kezaliman. Ia syahid di London, Inggris, pada 19 Juni 1977.




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Prof. DR. H. Abuddin Nata, MA.
Rp 45.000
Rp 38.250
Buku ini berasal dari kumpulan para ahli hukum Islam yang tidak hanya sekadar memberikan solusi hukum atas berbagai permasalahan yang timbul sebagai ...  [selengkapnya]
oleh Dr. H. Abdul Hamid, M.Ag
Rp 60.000
Rp 51.000
Terdapat banyak kajian tentang bagaimana seharusnya Konsep Syura dan Majelis Syura diterapkan dalam Tata Politik Islam. Hal ini umumnya didasarkan ...  [selengkapnya]
oleh Dr. Muhammad Iqbal, M.Ag.
Rp 75.000
Rp 63.750
  [selengkapnya]
oleh Greg Fealy, Sally White
Rp 75.000
Rp 63.750

Gelombang pasang globalisasi dan modernisasi menerjang dunia Islam dan 200 juta umat Muslim di Indonesia menghadapi itu dengan mengekspresikan ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement