|
Sinopsis Buku: Sejak film ditemukan, kita telah menjadi bagian dari permainan bertemu dan berpacaran, dengan permen, bunga, lagu-lagu, dan upacara pernikahan. Bahkan, film bisa disebut sarana yang efektif dalam meraih dan menjaga romantisme yang pernah tercipta. Kala cinta masih terasa baru dan kita masih malu-malu dan canggung, film memberi kita bahan pembicaraan, dan sesuatu untuk dipikirkan selain bertanya-tanya apakah sweter ngatung yang kita pakai ini membuat kita kelihatan gemuk. Kala kita ingin menghidupkan kembali api asmara, film membantu kita menyulut percik-percik gairah. Dan ketika kita siap menjalin hubungan serius dengan seseorang, film memberi kita janji akan hidup bahagia selamanya di ujung perjalanan menuju janji pernikahan, atau memperingatkan kita tentang betapa besar harga yang harus kita bayar kalau kita melepaskan cinta sejati kita pergi begitu saja. Selanjutnya, pada saat kita berusaha membereskan masalah bersama, atau menemukan kembali asmara dalam hubungan jangka panjang, film mengingatkan kita pada hal-hal yang telah menyatukan kita pada mulanya. Dan ketika kita melalui masa-masa penuh tekanan dalam merencanakan pernikahan atau putus hubungan, atau kita berada di tengah-tengah musim dingin emosional kita, jauh dari api semangat, film bisa menghibur kita, memberitahu kita bahwa kita baik-baik saja meski sendiri, dan bahwa cinta akan menemukan kita lagi pada musim semi. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |