|
Sinopsis Buku:
Sewaktu kecil, sang kakek ditinggal sendiri di Mekah ketika tengah melaksanakan ibadah haji. Namun, dia berhasil bertahan, berdagang, dan mengumpulkan pundi-pundi emas. Pundi-pundi emas ini terus ia kumpulkan ketika ia pulang ke tanah air. Ia bermaksud untuk menjadikan pundi-pundi emas itu sebagai 'pelampung' yang bisa menyelamatkan kehidupan anak cucu di kemudian hari. Namun, nyatanya sebagian besar tenggelam karena salah kaprah atas tanah warisan yang disiapkan. Aku, ayah, ibu, dan adik-adik pernah membuat komitmen tak tertulis. Kami tidak akan menjual harta peninggalan kakek jika situasi tidak mendesak. Kakek berdagang, berjuang, dan mengumpulkan sedikit demi sedikit keuntungan di negeri orang. Semua untuk bekal kami. Semua untuk pelampung kami: anak-anak dan cucunya. Mungkin, harta warisan yang jadi modal itu begitu mudah didapat sehingga yang muncul adalah perjuangan yang kurang. Sungguh berbeda dengan cerita kakek yang berjuang tanpa modal di Mekah. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |