|
Sinopsis Buku: Dalam setiap kampanye, janji-janji politik telah menjadi hal lumrah, baik menjelang pemilihan kepala desa, camat, bupati, gubernur, calon legislatif, hingga presiden. Sayangnya, janji-janji tersebut sering kali tak sejalan dengan apa yang kelak mereka lakukan. Banyak fenomena menunjukkan kepada rakyat bahwa para pejabat bekerja tak lebih dari menumpuk materi demi keuntungan pribadi dan golongannya saja. Janji politik yang sering kita dengar dalam setiap pemilu rupanya tak lebih dari sekadar instrumen politik yang sengaja dikonsep demi kepentingan sesaat. Buku ini disusun sebagai refleksi sebuah bangsa yang begitu muak dengan segala konsep politik dan kekuasaan yang pada ujung-ujungnya bermuara pada satu kenyataan pahit, yakni tidak terpenuhinya hak-hak warga (rakyat). Hal ini memang telah menjadi potret buram negeri kita. Pemimpin di negeri ini tak benar-benar memosisikan dirinya sebagai "wakil" yang sungguh-sungguh melayani rakyat. Perlahan-lahan, rakyat tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tidak mudah percaya begitu saja terhadap janji-janji murahan para politikus. Perlahan-lahan, kita sudah mampu menilai mana yang sekadar janji palsu dan mana yang benar-benar keluar dari hati nurani. Semoga bangsa kita ini tak mengalami “trauma politik” yang berkepanjangan. Selamat membaca! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |